rose_fl0wers's Reading List
3 stories
DANGEROUS GABRIEL | Perjodohan (Complete)  by jambuljarjit
jambuljarjit
  • WpView
    Reads 5,546,277
  • WpVote
    Votes 313,463
  • WpPart
    Parts 61
[PRIVAT ACAK! FOLLOW DULU SEBELUM BACA! ] 18+ (MENGANDUNG KATA KASAR, UMPATAN, KEUWUAN, SCENE KISS, SCENE HUG) - Mungkin sebagian manusia akan senang jika mendengar kata 'Menikah'. Tapi tidak untuk Gabriel Nicholas, si ketua Cruel Geng. "Gak usah berharap lebih, gue nikahin lo cuma karena terpaksa!" Bentak nya pada sang istri, Alea Puteri. Semakin hari rasa benci itu semakin nyata hingga di mana perasaan dan naluri manusia berkehendak, yaitu mencintai seseorang yang sudah terbiasa bersama meski rasa sakit di balik kebersamaan itu. Gabriel jatuh cinta pada Alea. Mungkin ungkapan kata 'Kekuatan Cinta' pantas untuk cerita Gabriel yang awalnya tak mencintai Alea. Cowok yang dulu selalu emosian, galak, dan egois pada Alea kini menjadi cowok manja, posesif dan alay. "Sebelum tidur alangkah baik nya kamu peluk aku dulu. Supaya mimpi indah datang karena habis di peluk sama bidadari berhati Dandelion," Ucap cowok itu sambil memeluk tubuh mungil istri nya. Namun keinginan cinta nya harus kandas oleh kenyataan hidup nya. Ibarat jalan yang lurus namun penuh kerikil. Cerita Gabriel tak semulus wajah bayi. Ada saja kerikil kecil dan besar yang menghampiri bahtera rumah tangan nya. Lalu bagaiamana kah Gabriel menjalani cerita nya? Apakah ia akan berjuang untuk cinta nya atau kenyataan hidup nya? - - Bukan hasil JIPLAKAN! Hargai para Author dengan memberi vote dan Komentar!!! Notes : Cover by Pinterest 🏅#1 in fiksi (05/05/22) 🏅#1 in puisi(28/06/22)
Estuari Hati by KaiaKarnika
KaiaKarnika
  • WpView
    Reads 795,205
  • WpVote
    Votes 24,631
  • WpPart
    Parts 14
Hidup Jovita begitu sempurna. Paras menawan, otak brilian, karir mengagumkan, hidup berkecukupan, dan suami tampan. Siapa pun akan berdecak takjub bercampur iri melihatnya. Namun, badai datang meluluhlantakkan segenap pencapaian. Kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan Ezra, sang suami, menjadi awal cela yang menodai kesempurnaan hidupnya. Cela yang merembet pada kehilangan semua yang dimilikinya. Jovita, yang tak pernah mengenal kata gagal dalam hidup, pun terpuruk. Hidupnya porak-poranda, tak lagi sempurna. Di tengah keputusasaan, Jovita menenangkan diri ke Gotland, sebuah pulau indah di tengah laut Baltik. Perjalanan memulihkan diri pun dimulai di sini. Perjalanan yang mengajaknya untuk menerima kenyataan hidup yang bertransisi dan mencari arti di balik peristiwa pahit. Perjalanan yang juga mempertemukannya dengan Joseph, lelaki yang sejak awal perjumpaan mampu menghadirkan rasa aman dan nyaman. Bersama Joseph, yang memiliki karakter dan latar belakang berbeda, Jovita berupaya menyembuhkan luka dan memberanikan diri menyemai bibit cinta. Upaya yang membuatnya melihat bahwa hidupnya bak sebuah estuari. Mampukah Jovita keluar dari jerat manipulasi Ezra? Sanggupkah Jovita bangkit dari keterpurukan? Apakah perbedaan Jovita dengan Joseph akan menyatukan atau memisahkan mereka? Akankah Jovita menemukan makna dari nestapa yang menderanya? *** Dilarang keras mengambil sebagian dan/atau seluruh isi cerita tanpa izin penulis. Manusia yang bermartabat tak akan sudi melakukan plagiat. Cerita ini terinspirasi dari kisah nyata, tetapi untuk detail nama tokoh, profesi, institusi, tempat kejadian, atau peristiwa, semua adalah murni imajinasi penulis. Dengan demikian, apabila ada kesamaan, maka itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan. Sebagian besar bab di cerita ini sudah dihapus karena sudah diterbitkan.
Pramoedya [PREVIEW] by Tenderlova
Tenderlova
  • WpView
    Reads 235,890
  • WpVote
    Votes 59,412
  • WpPart
    Parts 20
[Sudah tersedia di toko buku] Dimitri kembali pulang, tapi di tengah perjalanan, ia menyadari bahwa pulangnya tidak lagi terasa sama. Yang dibawanya bukan hanya koper dan kenangan dengan kota New York, tapi juga rindu. Rindu yang sampai mati pun ia tahu tidak akan pernah berbalas. Dari awal ia menunggu di boarding room, berjalan di garbarata, mengantre di kabin yang sesak, duduk di kursi dekat jendela--karena dia memang sengaja membayar mahal untuk view itu, sampai ia melihat lampu-lampu New York untuk terakhir kalinya, Dimitri sadar benar bahwa pulangnya tidak akan pernah bersambut. Tapi tetap, ia berkata lirih, "Pram, aku pulang." Tenderlova, 2022