dibaca
3 stories
My First Love by deboramelina555
deboramelina555
  • WpView
    Reads 10,160
  • WpVote
    Votes 2,883
  • WpPart
    Parts 13
[On Going] Cinta pertama. Dua kata, satu kalimat. Seseorang yang merasakan jatuh cinta apalagi itu cinta pertamanya. Orang tersebut akan rela untuk mengorbankan apa saja. Termasuk rela mengorbankan harta, pendidikan, karir, keluarga, dan bahkan diri sendiri. Sama halnya yang dilakukan oleh seorang perempuan cantik, Ia rela mengorbankan suatu hal yang sangat berharga dalam hidupnya. Pada awalnya perasaan menyesal belum menyerang dirinya. Tetapi, lambat laun, perasaan menyesal itu mulai menyerang dirinya. Ia merasa sangat sedih. Namun, Ia berusaha untuk menutupi rasa sedih itu. Dengan cara Ia selalu memakai topeng. Topeng yang selalu membuat Ia terlihat ceria, terlihat bahagia, dan seperti orang yang sangat beruntung di dunia ini. Tapi, pada suatu hari, Ia bertemu dengan seorang pria tampan. Pria yang membuat topengnya perlahan mulai luntur. Sehingga, menunjukkan wajahnya yang asli. Wajah tanpa topeng. Wajah penuh penyesesalan. Wajah penuh kesedihan.
Stuck by han-zsel
han-zsel
  • WpView
    Reads 24,444
  • WpVote
    Votes 2,279
  • WpPart
    Parts 13
¡. Baca saat kamu merasa sulit untuk melupakan segala kenangan dengannya, juga dengan dirinya. Bahkan ketika aku melihatmu bersama perempuan lain, aku masih dan tetap mencintaimu.
Athala [OG VERSION] by maharaniii_
maharaniii_
  • WpView
    Reads 8,898,912
  • WpVote
    Votes 537,596
  • WpPart
    Parts 47
#1 In Teen Fiction (22/01/2017) "Kenapa ya dari sekian banyak cewek di sekolah kita, harus banget yang gue tabrak itu si siapa tuh namanya?" Kavi memalingkan pandangannya dari atap kamar ke arah tiga temannya bergantian. "Athala," sahut Deny. "Iya siapa kek. Harus banget dia? Kayaknya sial mulu idup gue?" Kavi melempar handuknya ke atas tempat tidur. "Apa gue potong rambut aja kali ya?" "Lah? Apaan sih lo gila?" Divin yang sedang PS, reflek menghentikan permainannya. "Apa hubungannya Athala sama potong rambut?" "Yaa buang sial gitu maksud gue," "Si bahlul." Reno sontak tertawa. "Jadi menurut lo si Athala itu kesialan?" "Iyalah jelas. Sehari nganter dia aja gue udah males banget. Tau gitu gue tolak mentah-mentah." Kavi menghela nafasnya kasar. "Najis. Mana ada sih orang yang abis dianterin pulang ga ngucapin 'makasih' atau apa kek gitu. Ini mah apaan? Boro-boro ngomong makasih, senyum ke gue juga enggak. Ada ya? Cewek judes mampus kayak dia? Amit-amit."