.
2 stories
Zodiaque Marionette by FeylieFey
FeylieFey
  • WpView
    Reads 458,063
  • WpVote
    Votes 51,111
  • WpPart
    Parts 26
-The Second Book of Zodiaque Series- Setelah Zodiaque Academy dibekukan, Verein kehilangan tempat tinggal untuk sementara. Namun itu bukan berarti ia menghentikan penelitiannya mengenai Guardians bersama dengan Aaron. Mereka akan melacak alamat pengirim Diamonds Diary dan mereka malah menemukan seseorang yang tidak terduga, seseorang yang disembunyikan Peryton selama ini. Fiona, di samping itu, kehilangan sosok ayahnya. Ia telah berjanji untuk menggantikan posisi ayahnya untuk sementara di hadapan Dylan dan Nathanael. Itu artinya ia harus belajar mengatur masyarakat dan juga memperoleh kepercayaan mereka. Sementara kepercayaan pada dirinya sendiri tidak ada, bisakah Fiona menjadi pemimpin? Sementara itu Flaine, yang menghilang, ternyata terjebak dalam dimensi spiritual. Ia berada di tempat yang asing dan baru, tempat yang membuat konsentrasinya buyar. Akhirnya ia mengeksplor dimensi spiritual dan ia bertemu dengan banyak roh, termasuk roh milik orang yang pernah dikenalnya. Bisakah Flaine menghadapinya dan kembali? Namun satu yang pasti, mereka terjebak dalam satu permainan. Permainan Zodiaque Marionette. *** P.S Usahakan baca buku pertamanya, Zodiaque Academy, supaya lebih jelas dengan alur ceritanya.
ST [1] - (Fat)e by wulanfadi
wulanfadi
  • WpView
    Reads 3,808,711
  • WpVote
    Votes 272,680
  • WpPart
    Parts 38
Disclaimer: Cerita ini adalah cerita amatir yang memiliki banyak kekurangan. Harap dibaca dengan bijak :) --- Sisterhood-Tale [1] : Taylor Hana Anderson Setiap perempuan selalu menjadi putri yang menunggu pangeran sejatinya datang. Taylor percaya kata-kata itu, kata-kata yang Mama ucapkan disaat dia berumur enam tahun. Dia yakin, pangerannya akan datang dengan mengendarai kuda poni berwarna putih dan membawa cincin pernikahan. Bodoh. Tentu saja itu imajinasi masa kecilnya. Di Jakarta, tak mungkin ada cowok memakai baju pernikahan. Apalagi mengendarai kuda. Namun, perkataan Mama ternyata benar. Meski bukan dalam artian sesungguhnya. Contohnya saja hidup Taylor. "Aku selalu menunggu kamu untuk melihatku. Kamu yang tidak pernah melihatku. Dia yang selalu menungguku. Kami terus saja berputar dalam satu lingkaran dan tak pernah bersinggungan. Kami selalu-dan tanpa sadar-bermain mengejar dan menangkap. Kami sama-sama tidak mengatakan sesuatu untuk meluruskan semuanya. Dan akhirnya, kami berbenturan dalam lingkaran tersebut." Copyright © 2013 by wulanfadi