Michael lalu mengotak-atik ponsel Luke, seperti ingin memberi tahu ku sesuatu. "The producer from a famous record corporation in our hometown," katanya sambil terus memainkan handphone Luke, membuka youtube, "he commented on our video". Michael memandangku dengan pasti dan ia terus tidak bisa menyembunyikan senyum kesenangannya. "And?"

"Opening act," jawab Michael singkat. "Two years and still opening act?," aku tertawa. "One Direction," Calum menambahkan.

Belum tau juga ya

Untuk satu detik pertama, Levina merasakan hangat yang menjalar ke seluruh tubuhnya, lalu detik selanjutnya ia melepaskan tangan Calum yang menggenggam tangannya. "Nggak, Calum, you really need to stop," jawabnya setelah berhasil terlepas dari tangan Calum tanpa balik menatap cowok itu. "Why do I have to stop, Lev? Kenapa?" tanya Calum pada Levina nadanya hampir seperti orang yang nyaris putus asa. Levina O'leary merasa kalau Calum Hood bahkan terlalu abu-abu untuk dipahami. Levina menganggap semua perlakuan maupun omongan Calum adalah candaan. Meskipun Levina menyukai Calum, teman kelasnya sendiri, nyatanya perasaan tulus itu tidak cukup. Calum bahkan terlalu egois dan rumit untuk dipahami. © 2016 by celiberty

"Luke, kenapa sih lo diem mulu? Sariawan ya?!" Dengan dua kalimat itu, gue, Luke Hemmings, tertawa. Namun setelahnya gue menunduk dan tersenyum pahit. Otak ini seperti bekerja dengan cepat dan mulai menyusun kalimat demi kalimat yang ingin diucapkan tapi hanya berakhir dengan, "Gak apa-apa." That's the point. I keep all of my things alone until one day my hollow chest turns dead. Sampai akhirnya gue melihat Levina yang datang bersama Carissa. This hollow chest filled by her but Calum gets all of her attentions. © 2016-2018 by celiberty

Semua terjadi tepat di tengah malam. copyright ©2016 by Farsya

❝Aku tidak suka pahit, kamu tidak suka manis. Perbedaan yang mencolok, ya?❞ Copyright © 2016 by calcutepie

[Sequel of Line] "Juteknya bikin gue makin penasaran."

"Akar 69 hasilnya berapa?" "Ngomong apa sih." [09/04/2016]