Dalam detik-detik akhir kehidupan, seseorang mengingat seluruh momen hidupnya. Seluruh momen sejak mereka belajar berjalan dan memperkenalkan mereka ke dunia. Pada waktu yang lambat bergulir tersebut. Impian mereka juga ikut muncul dalam pikiran yang telah pasrah menyerahkan hidupnya. Itulah yang Yanuar alami. Ketika tulang-tulangnya telah patah. Segala kenangan dan mimpi yang telah dia lupakan kembali muncul. Tidak ada kenangan yang indah baginya, orang yang paling berhak memberinya kenangan hanya menggoreskan ingatan pahit, memupuskan segala harapannya. Lalu apa yang seseorang harapkan jika cahaya hidupnya hilang karena dirinya, dan orang tersebut hanya bisa memandang cahaya tersebut padam didepan matanya? Orang itu hanya bisa mengharapkan waktu berputar balik untuknya. Lantas jika memang waktu berputar balik untuk orang tersebut, apakah itu termasuk mukjizat ataukah kutukan? Inilah kisahnya, kisah mereka.

Apa yang lebih indah dari persahabatan? Jika pun ada, aku mungkin tidak akan tertarik untuk masuk dalam hubungan tersebut. Bagiku, persahabatan adalah segalanya. Bahkan sepasang kekasih tidak dapat menjalani hubungan dengan baik apabila tidak bisa menjadikan satu sama lain sebagai sahabat. . Dan orangtua tidak akan pernah bisa menjadi orangtua terbaik bagi anaknya, jika mereka tidak menjadikan dirinya sebagai seorang sahabat untuk sang buah hati. Intinya, persahabatan itu merupakan suatu hubungan terindah dalam diri kita semua.

"Senja di laut memang indah, aku selalu bermimpi menikmatinya bersama seseorang yang spesial seperti saat ini." Aku terhenyak. Kubalikkan tubuhku dan kudapati sesosok lelaki yang wajahnya pun tak pernah kukenali. Walau sekuat tenaga memori ini mencari bayangan wajah itu, namun tak pernah ada. Dia berjalan mendekatiku, dengan senyuman yang bisa di bilang menawan. Ia berhenti di sampingku. Menatap senja yang begitu tenang. "Kau tak perlu khawatir, kita berdua memang bukanlah insan yang sempurna." Tatapannya beralih mentapku" Oleh karena itu... aku ingin kau menjadi kesempurnaan dalam hidupku. Dan kini... di bawah naungan senja ini, aku berjanji, akan menghapus senja 5 tahun silam dengan senja penuh cinta yang kan ku berikan untukmu. Aku akan membuat setiap detik hidupmu menjadi suatu kebahagian. Mengganti kesedihan waktu liburmu menjadi waktu libur dengan penuh senyuman. "

Hidup itu pilihan kawan, dan di dalam kehidupan sudah ada prinsip tersendiri yang diterapkan oleh penghuni kehidupannya masing-masing. Sederhana saja! Dunia kita sama, namun pikiranku tentang segalanya berbeda. Aku ingin menjadi lakon di tempat yang fana tak biasa. Lihatlah! Lalu kau baca, tiap tiap kisah ku! Semoga menjadi pelajaran, dengan sedikit imajinasi yang ku buat. Dan dihiasi sedikit kisah cinta remaja, agar hidupku sedikit berwarna.

Nephilim disini bukanlah manusia raksasa, melainkan manusia setengah malaikat. Yaitu manusia normal, namun mereka mampu mengeluarkan sepasang sayap dari balik punggungnya dan bola mata mereka berwarna biru menyala. Sejak Gabriel ditinggal mati istrinya, dia kembali melanjutkan pendidikannya yang sempat tertunda di Universitas Santa Evangelina atas bantuan ibu mertuanya, Veronica Johannson. Hanya karena Veronica dan suaminya Arthur adalah salah satu orang yang cukup dihormati di kampus bukan berarti Gabriel menjalani hidupnya disana sebagai mahasiswa idola. Justru dia menjadi salah satu 'anak culun' karena hanya dia satu-satunya mahasiswa yang bermata hitam ditengah para Mahasiswa-Mahasiswa Nephilim bermata biru. Namun semua berubah saat dirinya menyadari bahwa dia bukanlah manusia, juga lebih dari sekedar Nephilim. Gabriel adalah keturunan malaikat murni serta diramalkan akan menjadi sang Ketua Archangel yang akan memimpin legiun surga dalam persiapan perang lanjutan menghadapi tentara kegelapan.