Tanpa mempedulikan air hujan yang mulai membasahi tubuhnya, Arlita berjalan ke arah Revan. Dia berdiri tepat di depan Revan. Kepalanya menunduk dalam, "Maafin aku, Van. Maafin aku kalau aku pernah bikin kamu sakit hati." "Aku cinta kamu, Arlita." Tubuh Arlita otomatis mundur beberapa langkah. Matanya mengerjap bingung. Apa yang barusan dia dengar? Revan mencintainya? Dia mengatakan kata maaf, namun kenapa Revan malah membalasnya dengan kata cinta?

Cover by : Kwonyjn Azelea nama bunga yang memiliki makna kesabaran. apa jadinya jika ada seorang perempuan yang sifatnya berbanding terbalik dengan arti namanya. perempuan yang TOA, pecicilan, hyper aktif dihadapkan dengan seorang pria jenius berwajah judes. Tak hanya dengan itu, memilih antara dua cinta dari orang yang berbeda membuatnya bingung. Apa dia akan memilih salah satunya? Atau tidak dua-duanya? Untuk kalian Karya ini kupersembahkan. Aku bukan sosok penulis yang pandai untuk merangkai sebuah kata seindah bunga, tapi aku punya harapan ceritaku akan di hargai orang lain.

Kisah ini bukan tentang kisah cinta yang seindah drama korea. Bukan tentang rasa suka yang akan berjalan bahagia. Tentang rasa sakit yang tak bisa diucapkan lewat kata-kata. Kehadiran yang ditunggu tapi keadaan menghancurkan semuanya. Pepatah mengatakan cinta pertama akan membekas dalam jiwa. Tapi, bagaimana jika cinta pertama itu yang mengajarkan rasa sakitnya sebuah cinta?? Jika sudah begitu siapa yang harus disalahkan?? Dia, yang membuat hati terluka?? Jangan salahkan dia, salahkan hatimu sendiri mengapa hatimu tidak bisa menahan rasa sakitnya. Lalu bagaimana sang tokoh utama menjalani kisah mereka???