Beytr_ue
Ada anak yang lahir disambut dengan sujud syukur, ada juga yang hadir bagaikan doa yang menjadi nyata.
Namun, ada juga anak yang hadir sekadar menjadi beban, sekadar menjadi tanda sebuah kesilapan yang tidak pernah dimahukan.
Amira Syahira dilahirkan bukan dalam doa. Dia hadir di antara dua jiwa yang saling menolak, saling menuding seolah-olah kelahirannya hanyalah sekadar balasan pada kesilapan yang tidak pernah dia pilih. Dia bukan yatim tetapi sejak mula menjejak dunia, dia sudah menjadi yatim kasih.
Dan di tengah dunia yang menolaknya, hanya ada satu pelukan yang tidak pernah berpaling  pelukan seorang nenek yang setia, yang menjadi matahari dalam hidupnya yang kelam. Tetapi matahari itu juga, akhirnya, pergi meninggalkannya.
Sejak itu, hidup Amira hanyalah perjalanan panjang mencari makna siapa dirinya, di mana tempatnya, dan adakah ada yang sudi benar-benar menyebut namanya dengan cinta.