mifta_khofifah48
Apakah aku harus menikahinya? Hufftt, memikirkannya saja sangat membuat frustasi, kenapa eomma dan appa tidak menanyakan "Apa aku bahagia dengannya?" atau "apa aku bersedia jadi calon istrinya". Yup, aku menikahi seorang lelaki yang di jodohkan oleh kedua orang tuaku. Basi emang, jaman sekarang masih jodoh-jodohan. Entah apa yang mereka pikirkan sehingga menyuruhku menikahinya. Eomma bilang dia sangat baik, pintar, and bla..bla..bla.. Tapi menurut pandanganku tidak sama sekali. Terakhir kali setelah pernikahan kita berdua. Dia pernah pulang dalam keadaan bau alkohol di mana-mana. Itukah yang namanya namja baik?. Kayaknya aku harus belikan eomma kacamata.( ̄へ ̄)