👀
4 stories
NOIR by renitanozaria
renitanozaria
  • WpView
    Reads 16,157,805
  • WpVote
    Votes 1,508,130
  • WpPart
    Parts 96
Book One - Noir [Completed] Book Two - Noir : Tale of Black and White [Completed]
Desgracia by oryzena
oryzena
  • WpView
    Reads 125,091
  • WpVote
    Votes 9,317
  • WpPart
    Parts 19
Kata orang selalu ada pelangi sehabis hujan. Tapi kenapa Revana Odelia selalu mendapat kesialan selama 16 tahun hidupnya? Apa Reva memang ditakdirkan untuk selalu bernasib buruk? --- Berawal dari taruhan dengan Arsen, cowok sombong yang katanya meraih banyak prestasi. Reva bertemu Alle, seorang guru private muda yang masih duduk di bangku kuliah semester 3. Dan dari sinilah, perjalanan Reva di mulai. Tentang cinta, benci, dan dendam. --- Reva sama sekali tidak tahu kalau segala kesialannya di SMA Merdeka Raya, sudah dirancang oleh seorang dalang. Dan orang-orang baru itu hanyalah pion, yang digerakan oleh sang dalang. Tapi bagaimana Reva akan tahu jika dalang tersebut juga menyamar menjadi salah satu pion? Apakah memang Reva ditakdirkan bernasib buruk selamanya? Jawabannya, tidak. Karena nyatanya, masih banyak orang tulus yang berdiri di belakangnya. Kasat mata tetapi selalu siap menopangnya saat ia terjatuh. *
Childhood Memories by dhitapuspitan
dhitapuspitan
  • WpView
    Reads 4,020,590
  • WpVote
    Votes 220,462
  • WpPart
    Parts 39
[Published by Inari, 2018] Karena kebadungannya, Sandra harus pindah ke Bandung dan tinggal bersama neneknya yang strict abis. Pada hari pertama tinggal di rumah nenenya, tiba-tiba Sandra tersiram air oleh cowok tetangga. Cowok yang bernama Ardan ini ternyata teman masa kecil Sandra. Dengan cepat, mereka jadi sahabat lagi. Sandra senang Ardan masih inget Sandra suka stroberi. Sandra senang Ardan baik, mau antar Sandra ke sekolah. Yang Sandra nggak senang, Ardan suka curhat tentang Anjani, cewek yang Ardan taksir. © 2015 by dhitapuspitan
Disvawings by winterinnight
winterinnight
  • WpView
    Reads 245,878
  • WpVote
    Votes 24,454
  • WpPart
    Parts 34
"Kilau sayap kita yang berbeda ditakdirkan untuk mengepak bersama, menjangkau mimpi yang hampir padam ditelan keputusasaan." Dista gemar menulis, ngeri berada di tempat tinggi. Deva senang ketinggian, paling sulit berdiam diri untuk membaca. Mereka bertolak belakang, tidak berkehendak untuk bersama. Tetapi ketidaksengajaan itu memaksa mereka untuk berbagi dan mendukung satu sama lain meski titik-titik kebencian mengikuti dalam senyap. Sampai satu hal meruntuhkan keputusasaan mereka.