Fiksi ilmiah
5 stories
BARISAN KERANDA MERAH by AhmadDanielo
AhmadDanielo
  • WpView
    Reads 1,750,757
  • WpVote
    Votes 173,859
  • WpPart
    Parts 74
Lima tahun berlalu setelah tragedi Polong Mayit. Pertumpahan darah menyisakan bangkai yang harus mereka timbun untuk menutup bau busuknya. Adalah Desa Leduk, sebuah desa di daerah pesisir yang merupakan Desa dengan pemakaman terbesar. Namun tanah desa terlalu banyak menelan mayat. Hingga tiba saatnya bumi Leduk memuntahkan isinya. Semua yang ada dibalik batu nisan, terlunta-lunta di jalanan desa. Berbaris rapi seperti sebuah karnaval, karnaval ghaib dari barisan keranda merah.
one last regret by viicia
viicia
  • WpView
    Reads 381
  • WpVote
    Votes 36
  • WpPart
    Parts 3
Averytha Widjaja, perempuan biasa dengan sejuta penyesalan. Berawal dari sebuah surat yang didatangkan dari masa depan. Kedatangan murid baru yang tercantum dalam surat. Kejadian yang sama persis seperti yang dikatakan surat masa depan. Misi-misi penyelamatan yang harus dilakukan. Merubah masa lalu yang sudah pernah terjadi. Hingga perubahan masa depan yang berarti. Penyesalan selalu datang belakangan. Dan orang selalu berharap, mereka bisa kembali ke masa lampau, untuk mengulangi kejadian yang sama. Katanya di dunia ini, kita tidak bisa kembali ke masa lalu. Katanya di dunia ini, mustahil untuk menciptakan mesin waktu. Tapi kata siapa, kita tidak boleh berharap? Karena Averytha yakin, tidak ada yang mustahil. 'I wish that time could go back.' One Last Regret © 2017 Sintya Roseline All rights Reserved
Who Am I? by wafiq24
wafiq24
  • WpView
    Reads 73,963
  • WpVote
    Votes 3,958
  • WpPart
    Parts 6
Seorang pelajar setingkat SMP yang terkena penyakit gangguan jiwa, tanpa diketahui oleh dirinya sendiri. Baca juga : 1. I'm Perfect 2. Ke Luar Angkasa 3. Tragedy in December 4. I Will Help You 5. We Will Not Go Down
Tujuh Detik Menghilangnya Aku by starchytart
starchytart
  • WpView
    Reads 14,163
  • WpVote
    Votes 982
  • WpPart
    Parts 9
"Mesin waktu dan kutukan itu omong kosong!" seruku ketika Aldo menawarkan ide itu, setidaknya sampai aku menemukan diriku terjebak di masa lalu, bersama pembunuh gila. *diikutsertakan dalam Writing Challenge PNFI Juni 2015: Bertemu Penulis Favorit