Deepatri_20
- Reads 789
- Votes 33
- Parts 12
Cairan pekat itu terus mengalir di tenggorokanku. Membalur seluruh dinding tenggorokanku dan membawa rasa sejuk di tubuhku. Suara tegukan seakan-akan aku tidak pernah minum selama bertahun-tahun. Ruangan yang remang-remang membuatku semakin menikmati dosa yang sedang kulakukan.
Cairan itu tandas sudah. Aku melepas begitu saja gelas tersebut. Suara kaca pecah terdengar beriringan dengan desahan puas dari mulutku. Warna merah pekat mengalir dari pecahan kaca tersebut, begitu pula dari mulutku.
Di depan sana aku melihat seorang monster. Monster dengan mata merah membara. Monster dengan posisi yang sama seperti yang sedang aku lakukan. Rambut acak dan kantung mata yang terlihat menandakan berapa lama aku menahan ini. Taring yang mengintip dari mulut dengan cairan merah yang menetes dari sana. Tapi sungguh aku tidak ingin menjadi monster di hadapanku ini.