babaas_'s Reading List
4 stories
The Love To Death: Aline & Valois (ON GOING) by babaas_
babaas_
  • WpView
    Reads 425
  • WpVote
    Votes 97
  • WpPart
    Parts 14
Setelah mendengar apa yang Aline katakan, Valois perlahan mengambil dagu Aline, mengalihkan pandangan yang tadi Aline hanya sejurus dengan senja kini bersemuka dengan Valois. Redam angin menggelimuni mereka, daun-daun merah pohon Aimer gugur-pertanda musim semi datang menyambut mereka berdua. Kicau burung di taman Soriti serentak membisu menyaksikan sumpah Valois. "Aline, kekasihku, dewi pelipur lara. Tepat di bawah pohon Aimer ini, aku pun bersumpah akan menemanimu sekalipun kematian menjemput-mencabut nyawaku. Akulah yang akan menyerahkan seluruh sukmaku untukmu, Aline. Aku tidak akan melihat padang kehidupan tanpa hadirmu karena saban waktu tiada dirimu, aku hanyalah keruh sungai yang mengalir tanpa kesucian, aku enggan seperti senja yang tenggelam sendirian, kesepian, melipatgandakan kesedihan. Jika mencintaimu kumulai dari ufuk timur maka cinta akan berakhir ke ufuk barat. Apalah arti hembus napasku, jika kematian mendatangimu lebih dulu. Tidak, Aline, aku bukan pengampu dewa eros. Cinta ini lebih dari itu, dengarkan sabdaku sekali lagi. Biarlah hujan, rembulan, mentari dan seisi semesta ini menertawakanku. Aku sudah menyerahkan seluruh cinta tanpa tersisa untukmu. Jika aku yang akan mati lebih dulu, akulah bintang bintang di langit malam yang lapang, yang akan kaupandang setiam malam terjaga, kupastikan tidak akan ada malam-malam mencekam, aku akan menjagamu. Namun bila kau mati lebih dulu, maka patahlah aku, hancurlah seluruh hidupku, buat apalagi kusisakan napas ini jikalau harus terengah-engah merindumu." Lihatlah, bolah mata, Aline, berseri. Aline tersenyum sumringah seraya memandang Valois tanpa mengerdipkan matanya. Valois menutupnya dengan kesucian yang dewa-dewa inginkan, sesuatu yang lebih sakral, suci, jernih. "Aline-ku, sayang, menikahlah denganku."
Resonansi Rasa. (Bersauh) by setitik_nadir
setitik_nadir
  • WpView
    Reads 176,793
  • WpVote
    Votes 4,946
  • WpPart
    Parts 80
(Telah terbit). Beberapa part dihapus. Lansiran prosa puitik tentang dialektika rasa. Tuan, puan, apa guna aksara jika tiada di eja? Apa guna bahasa jika tiada untuk dialog semesta? Sekumpulan aksara semenjak jejak terjajak, bahasa bisa resah tatkala pengeja membaca tiada jelas arah. Singgahlah, mungkin tak senyaman rumah, tapi percayalah aksara yang indah akan membuat betah. Salam. *Penanda: Apabila ada yang ingin didiskusikan mari berbincang di kolom komentar.
Catatan Tentang Kita by babaas_
babaas_
  • WpView
    Reads 994
  • WpVote
    Votes 58
  • WpPart
    Parts 9
Kutulis beberapa kisah; Kita dan akhir yang berujung kata di setiap bibir-rasa. ;berawal mengagumi, lalu ingin memiliki ;berjuang mendapatkan cinta, hingga hanya berakhir luka. ku simpan setiap perasaan yang tak sempat kusampaikan. dan kutuliskan semuanya, agar suatu hari nanti kau baca; kau akan mengerti cintaku bagaimana ------ Blurb. . Perjalanan mengajarkanku Mencintaimu menguatkanku Melepasmu; perjalanan yang harus kucintai walau sesaat melemahkanku
Lebih Lama dari Selamanya by Gusti_Riant
Gusti_Riant
  • WpView
    Reads 10,889
  • WpVote
    Votes 385
  • WpPart
    Parts 40
SEGERA BEREDAR DI GRAMEDIA Kukira kita lebih lama dari selamanya. Ternyata kita lebih cepat dari kecepatan. #1 Senandika (Desember 2019) #1 Senandika (Januari 2020) #1 Senandika (Februari 2020)