KlaraAnggraeni's Reading List
3 stories
𝐒𝐔𝐑𝐕𝐈𝐕𝐄 (𝐄𝐍𝐃)  by El_Agatha
El_Agatha
  • WpView
    Reads 2,433,857
  • WpVote
    Votes 91,465
  • WpPart
    Parts 53
#3 on remaja (041119) #1 on remaja (071119) #1 on cool (030220) Caitlin Emma Gibson. Gadis remaja cantik blasteran Amerika-Indo harus menerima kenyataan pahit sejak kejadian 11 tahun silam. Dia menutup dirinya kepada siapapun. Ditambah kebencian dari sang kakak kesayangan akibat kesalahan yang bukan ia lakukan. Tapi, sejak kepindahan kembali ke Indonesia ia bertemu seseorang, dan semangat hidupnya kembali hadir. Namun, di saat ia berusaha berdamai dengan masa lalunya ia harus menerima kenyataan pahit tentang kondisi tubuhnya yang memburuk. Hingga pada saat ia merasa lelah & jenuh pada masalah yang terus bermunculan di hidupnya seperti teka - teki yang sulit dipecahkan. Apakah mungkin baginya untuk bertahan pada kehidupannya yang penuh rahasia?
Jingga (Tersedia Di Toko Buku) by sellaselly12
sellaselly12
  • WpView
    Reads 8,897,090
  • WpVote
    Votes 363,552
  • WpPart
    Parts 105
#1 in Teenfiction 6/04/2019 #2 in Teenfiction 18/01/2019 #1 in fiksi remaja 28/03/2019 #1 in Perasaan #1 in School 18/07/2019 #2 in SMA 27/03/2019 #2 in school 17/07/2019 Ini cerita simple,, Cerita yang mengisahkan Jingga- si gadis polos nan cerobah ini bertemu dengan Juan-cowok tak peka, cowok arogant yang suka berkelahi dan membolos,,, Kisah persahabatan dan percintaan,, BACA AJA, MAAF KALO MASIH BANYAK TYPO,,,✌✌ Happy or sad endding... I don't know ⛄⛄ .moga suka😉😉😉😏 Panjang pendek satu part tergantung mood ya,, Update sesuai kuota 😂😂 Baca terus guyss😱😱😘
Revan & Reina by bellawrites
bellawrites
  • WpView
    Reads 8,953,990
  • WpVote
    Votes 168,790
  • WpPart
    Parts 16
[TELAH DITERBITKAN & DIFILMKAN] Pandangan Reina dan Revan beradu. Dan, hal pertama yang mampu gadis itu lakukan adalah memejamkan kedua matanya sambil menghirup udara sebanyak mungkin. Sementara ia menyusun kata demi kata untuk mengurai penjelasan, justru Revanlah yang pertama kali membuka mulut. Memecah keheningan yang janggal. Meski begitu, ekspresi Revan terlihat muram. "Gue ngerti kok, Na. Tanpa lo jelasin pun, gue bisa mengerti," Revan melempar pandangannya ke arah lain. "Karena itu satu-satunya hal yang mesti gue lakukan ketika dia kembali." Reina masih terdiam. Perasaannya teraduk-aduk. *** Sebab Revan percaya, hati yang terluka hanya perlu waktu untuk sembuh. Namun, bukankah rasa kerap berjalan beriringan dengan anomali? Kini, kebahagiaan pun masih bertumpu pada ketidakpastian.