Jieun hanya calon dokter perempuan 23 tahun pada umumnya yang sibuk menjadi resident di RS Seoul. Ia bertemu dengan Soo Hyun, lelaki yang ditemukan di pinggir danau dengan luka parah di abdomen bawah. Pertemuan itu membuatnya terikat dengan Soo Hyun, lelaki yang menyimpan suatu rahasia berbahaya dalam dirinya.

Cerita ini berisi kumpulan short story/ drabble ber-cast Jieun (IU) dengan beberapa cast namja.

Bagaimana jika Go Ha Jin bukanlah seorang make up artist melainkan seorang penyanyi yang baru saja debut? Bagaimana jika pengetahuannya tentang tanaman herbal adalah pengetahuan turun temurun dari keluarganya.

judul terinspirasi dari lagunya Afgan-Jodoh Pasti Bertemu. Tentang kehidupan Go Ha Jin yang kembali bertemu dengan kekasih masa lalunya. Enjoy readers😊

Ahjussi, you're my destiny Cast : IU (Lee Ji Eun) as Lee Jieun (modern era)/ Park Hae Soo ( Joseon era) Lee Junki as Lee Junki (modern era)/ Lee Jun So (Joseon era) others Author : Juncookie04 Genre : Romance, AU, etc. Rate : PG-15 Length : Chaptered Disclaimer : Semua cast adalah milik Tuhan YME, jalan cerita milik penulis dan apabila terdapat kesamaan itu semua murni ketidaksengajaan Garis takdir diantara keduanya mulai terlihat semakin jelas. Takdir yang telah ditentukan untuk mereka kini seakan mengikat semakin erat. Akankah pertemuan pertama yang tidak menyenangkan mampu menorehkan akhir yang bahagia bagi keduanya. Junki dan Jieun.

Mari kuceritakan sedikit tentang sebuah kisah klise yang aku alami. Tentang takdir yang terjadi karena sebuah pilihan. Tentang pilihan yang tidak pernah kuinginkan untuk terjadi. Tentang aku yang selalu terjerat bayang-bayang masa lalu. Tentang kamu yang tanpa sengaja meruntuhkan semuanya. Tentang takdir yang mempermainkan kita. Some things are destined to be and love is our true destiny.

Berisi short story mengenai Lee Lee couple yang telah memberikan chemistry terbaik mereka di scarlet heart goryeo/moon lovers. Selamat membaca

"Gue gak tau lagi harus ngajarin lo kayak gimana. Gue capek tau gak. Lo itu begonya udah akut," kata Ali sambil mengacak rambutnya frustasi. PLAKKKK! satu tamparan keras tepat bersarang di pipinya yang membuat dia meringis. "Lo gak berhak ngejudge gue kayak gitu. Gue gak pernah mohon-mohon ke lo buat ngajarin gue," suara itu terdengar bergetar. Prilly berusaha menahan tangisnya agar tak pecah. laki-laki di hadapannya ini benar-benar membuat kesabarannya habis. Andai saja ia tahu apa yang sebenarnya terjadi, pasti dia akan berfikir beribu kali untuk mengucapkan kata-kata itu kepadanya. Namun untuk apa Prilly menjelaskan. si jenius ini tidak akan perduli.