Seharusnya Jera tidak sekepo itu tentang dimensi lain, karena nyatanya sebuah masalah besar tengah menjemputnya saat ini. Mengeluh pun tidak akan membuahkan hasil yang baik, daripada harus terus meratapi kesusahan hidupnya, gadis itu memilih tetap berdiri dengan rasa gentar yang begitu dominan, namun tertutup sempurna oleh semangat jiwanya. Karena apa saja yang selama ini dirinya pikirkan, benar terjadi apa adanya. "Gue agak menyesal, tapi gue harus siap. Jadi..." Raje tersenyum tipis. "Jadi?" "Gue nggak bakal berhenti sampai di sini."

Be my lilly, please? -Dari orang yang selalu lo jitak setiap habis berantem sama orang.

"Kalau lo pergi, gue nggak menjamin eksistensi gue ada di dunia ini lagi," tersenyum getir pemuda berkaos olahraga yang telah banjir keringat itu berbicara lemah. Mengulum bibir dalam. Beberapa kejadian pahit yang menimpa mereka cukup membuat ia banyak berkorban. Termasuk perasaannya.