. . . . . . . warning : sex scene, nc17

bacalah sendiri saja ...

berada dalam lindungan sang kakak membuat Honey menjadi tidak jujur pada kakaknya yang overprotectif, hingga Honey berpacaran pada salah satu musuh kakaknya yang merubah hidupnya menjadi kelam, hingga membuat Honey menyesal karena telah menghiraukan lindungan sang kakak, dan sang penyelamat datang me nanggung semua kekacauan yang Honey lakukan, membuat Honey jatuh cinta pada penyelamatnya yang sifatnya sangat dingin. +18

Love is fight

"Aku maahh apa atuhhh,,," Ana sedang melantunkan lagu galaunya cita citata, sambil memasak makan malam didapur. "Cuma..." "Sudah jelas kan kamu istri saya, bukan selingkuhan" terdengar suara tajam dari arah belakang ana. "Hggkk" ana yang kaget langsung berbalik dan mendapati suaminya sedang memandang tajam kearahnya. "Hehe uda pulang kak?" Tanya ana bodoh. Sang suami hanya memandangnya dan menaikan satu alis matanya, seakan mengatakan 'sudah tahu kan? Pake tanya', lalu ia meninggalkan dapur. 'Lagian siapa yg mau bilang selingkuhan? Ia kan belum meneruskan nyanyian versinya, maksudnya kan Cuma Pembantu' batinnya kesal. "Cih punya suami kaya buat apa?" Rutuknya pelan, takut terdengar sang suami. "Humss humss bau apa ini?" Sambil mengendus endus bau... "AAaaaA,,,Gosonggg" seru ana heboh, langsung mematikan kompor. "Dasar suami ganteng perusak masakkan" gerutu ana, menatap sedih ayam gorengnya yang setengah gosong. _________________________________ *Jangan lupa tinggalin jejak*

Unmarried women Prinsip hidup gaya bebas Rose White yang tidak ingin terikat hubungan apapun apalagi terikat pernikahan. Ia tidak butuh lelaki. Yang ia butuhkan dari mahluk tuhan berwajah tampan itu hanyalah kepuasan. Kedua orang tuanya khawatir dengan dirinya. Mereka takut Rose White tidak normal. Usianya yang sudah menginjak kepala tiga tidak menjadi sebuah beban bagi dirinya. Hingga perjodohan itu terjadi. Rose kabur dari rumah orang tuanya karena tidak ingin di jodohkan dengan anak teman baik ayahnya itu. Di saat adegan kabur dari rumah, Rose bertemu Morgan Stanley di sebuah club malam. Cerita ini mengandung unsur + 18 tahun. Bijaklah dalam memilih bahan bacaan. ¤Warning !!!! Typo bertebaran.

(19+) Merupakan kumpulan short story bergenre Paranormal Romance, Mythological Romance, Historical Romance dan Contemporary Romance. Terdapat banyak hal berunsur bacaan khusus di dalam kisah disini. Harap membaca peringatan sebelum membukanya!

PERINGATAN!! Membaca ini akan membuatmu tersenyum dan tertawa terus. Jadi hati-hati! Rawan dibilang gila. "elo itu masih sekolah Rangga, kewajiban anak sekolah itu belajar! Bukan pacaran!" ~Pauline Larasati~ "hak gue mau belajar atau pacaran tante!" ~Airangga Smith~ -Sudah Terbit, beberapa part sudah dihapus- Beberapa efek setelah membaca cerita ini: *Baper berkepanjangan *Senyum-senyum sendiri *Sering dibilang gila karena habis ketawa terus nangis terus ketawa lagi sampai cekikikan *Kalau sudah tamat baca lanjut ke Suamiku Brondong?! season 2 Buku bisa di beli di onlineshop atau di Gramedia store, TGA, Togamas *Waktu nunggu update ulang baca season pertama *dll...

"Woohoo.. Liat siapa yang ada dihadapan gue. Girls, kenalin cewek sexy didepan kita ini Flo adik kesayangan gue." Teriak pria berambut pirang yang setengah teler itu. "Tck!" Flo berdecak melihat kelakuan cowok mabuk dihadapannya. "Hai sexyy!!" Sapa dua bitch itu sambil ketawa ketiwi ga jelas. Flo berjalan melewati tiga makhluk mengerikan yang ada dihadapannya dan bibirnya dengan santai menyindir lelaki yang memang kakaknya itu. "Ini rumah atau sarang gigolo? Haha. Tentu aja ini sarang gigolo, tiga gigolo berada dalam satu sangkar. It's good!" Teriak Flo. "Ga usah muna deh. Lo itu sama aja! Ga ada bedanya sama kita." Sebuah suara mengagetkan Flo, suara itu berasal dari sofa santai tak jauh dari dirinya. Flo melirik Lelaki tampan berambut cokelat dengan empat bitch disekitarnya. Jangan tanyakan bagaimana keadaan mereka, karena semua naked dan itu mengelikan melihat ini bukan kamar dan siapapun bisa melihat mereka. "Iya laah. Karena gue pelacurnya. Gigolo and bitch, bukankah kombinasi keluarga yang membanggakan?!" Teriak Flo. Dengan senyuman kecil Flo berbalik dan saat itu juga sebuah ciuman mendarat dibibirnya. Tanpa menghiraukan pria tinggi didepannya, Flo berjalan kekamarnya setelah mendorong tubuh besar itu. Pria itu tak menyerah begitu saja, memeluk tubuh Flo dari belakang dan dibaliknya cepat. Menyantap bibir manis yang menjadi candu baginya. "Ayo kita bercinta Flo." Bisiknya lembut. "Ngga!!!" Flo mendorongnya lagi, untunglah dia mabuk dan tenaganya tak terlalu kuat malam ini sehingga Flo bisa kabur untuk kesekian kalinya dari pria itu.