Perpisahan orangtua bukanlah hal yang baik. Apalagi kalau mereka berpisah karena orang ketiga. Akibatnya, anak yang menjadi korban. Seperti orangtua Zia, mereka berpisah karena ayah Zia yang membuka hati pada wanita lain. Perpisahan terjadi dan ayah Zia pun menikah lagi dengan wanita yang Zia cap pelakor itu. Zia yang saat itu masih berusia 13 tahun tidak terlalu mengerti dan hanya bisa diam. Dia menangis saat ibunya pergi dan ayahnya yang tak mengizinkan dia bertemu sang ibu. Hingga sekarang saat Zia beranjak remaja, perilakunya menjadi buruk. Dan itu semua karena ayahnya.

"Bu, mau ada apaan sih?" kata zakia seorang wanita yang berkulit putih bertubuh mungil bertanya kepada ibunya sambil membenahi jilbab yang terlepas salah satu jarum yang mengait di jilbabnya, "udah pokoknya dandan yang cantik aja dek, kan kalo ada tamu malu kalo tuan rumahnya kucel to?" jawab ibu sambil menyiapkan kue yang akan dihidangkan di ruang tamu. Zakia mencoba acuh dengan apa yang akan terjadi selanjutnya. "Assalamu'alaikum?" terdengar suara merdu yang tak asing lagi di telinga Zakia. Dengan bersemangat Zakia mengintip dahulu sebelum membukakan pintu, "wa'alaikumsalam" jawab Zakia sambil melihat ke arah jendela. Terlihat sosok lelaki tampan dengan pakaian rapi berjas sedang berada tepat di depan pintu rumahnya. "Haaaaaaaaaaa?? Mas Razi?? Ngapain??" "Dek! Adekkk!" terdengar suara ibu memanggil, "iya bu," seru zakia. "Heh!! Dek bangun loo, kamu kenapa dek ? Bangun udah sore" kata ibu sambil menggoyang-goyangkan tubuh zakia. Zakia terbangun. "Kenapa to bu?" jawabku dengan lemas.