Orang bilang harus selalu ada yang ditonjolkan apakah itu kepintaran atau ketampanan. Tapi sulit rasanya untukku, orang bilang aku tidak tampan tidak juga pintar tapi 'standar'. Oleh karena itu aku masih sendiri sekarang tanpa seorang spesial yang mendapingiku. Namun hal itu berubah setelah aku menemukan sebuah buku. buku yang mempelajari bagaimana cara menjadi sempurna. Buku yang mengajari tentang strategi dan simulasi cinta. Hingga akhirnya aku bertemu dan mendapatkan dia seseorang yang sempurna untukku. AN: Ini cerita BoyxBoy atau gay, jadi buat yang suka boleh baca. dan buat yang ga suka juga baca aja siapa tau suka heheheee...

Karena ada sebuah ruang kosong dihatiku, tepatnya sebuah ruangan kecil yang diisi oleh Petra. Aku tau, sangat tau, bahwa aku juga.. mencintai Petra. Ruangan kecil itu, kini membuatku teringat kembali akan masa-masa pertama saat aku jatuh cinta pada Petra, jatuh cinta pada pandangan pertama. Tapi, aku sedikit ragu akan perasaan itu. Petra hanya sebagian kecil. Oscar memilki ruang yang lebih luas. Oscar memiliki hampir seluruh hatiku. Oscar, sama seperti namanya 'Sunshine' yang selalu menghangatkanku dan menyinariku dalam naungan cintanya. Petra adalah 'Moonlight' yang selalu memberikan Cahaya kepada bumi saat bumi kehilangan Cahaya Matahari 'Sunshine'. Petra menjadi cahaya bulan, saat aku benar-benar kehilangan cahaya hari-hariku. Oscar menghangatkanku dengan cintanya, tapi Petra mendinginkanku dengan pesonanya. Petra, bila itu yang membuatmu marah padaku, aku minta maaf. Tapi, cintaku lebih besar kepada Oscar, sang cahaya itu. *Another repost gay story *Original Writer : @Pieterrr *Don't like don't read! *LGBT HATERS GO AWAY!!

Setelah ini, kalian akan melihat. Betapa status sahabat bisa sangat menyiksa bagi mereka yang menyadari perasaan cinta. Kenyataannya, mencintai seseorang tanpa sanggup mengatakannya adalah hal yang sangat sulit.