tasyaannisa17's Reading List
2 stories
Lilin [TELAH TERBIT & DISERIESKAN] by saniyyahputrisaid
saniyyahputrisaid
  • WpView
    Reads 29,133,980
  • WpVote
    Votes 815,286
  • WpPart
    Parts 53
(NOVEL LILIN TELAH TERSEDIA DI GRAMEDIA SELURUH INDONESIA MAUPUN TOKO BUKU ONLINE LAINNYA) (SEBAGIAN CHAPTER TELAH DI UNPUBLISH UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN) #1 fiksiremaja 25 Februari 2020 #1 watty2020 25 Februari 2020 #1 bestseller 20 Februari 2020 #1 broken 14 Februari 2020 #1 favorit 17 Februari 2020 #1 Alena 25 Februari 2020 #1 Devan 25 Februari 2020 #1 Family 26 Februari 2020 #1 Nyesek 27 Februari 2020 #1 Romance 06 Maret 2020 #1 Hurt 11 Maret 2020 #1 Populer 30 Maret 2020 #1 Penerbit 30 Maret 2020 #1 teenfiction 19 April 2020 Namaku Alena, Di saat semua anak remaja merayakan ulang tahunnya bersama orang tersayang, aku merayakannya hanya bersama lilin. Cahayanya tak membuat kehidupanku terang justru sebaliknya, cahaya itu membuatku gelap. Aku ingin seperti mereka, aku ingin keluar dan melihat kehidupan yang memancarkan sinar kebahagiaan tapi tak bisa, karena sejak lahir hidupku terbelenggu dalam gelap. Aku anak yang lahir dari wanita yang tak di cintai ayahku Aku juga seorang putri dari lelaki yang tak di cintai ibuku. Aku terabaikan dan di lupakan ketika mereka kembali bersama dengan orang yang masing-masing mereka cintai. Aku lelah, aku capek, aku muak Ingin rasanya aku tenang selamanya tuhan, Bolehkah? Start nulis : 21 Desember 2019 Finish : 6 Juli 2020
PERFECT BAD COUPLE (TERBIT)  by DianYustyaningsih
DianYustyaningsih
  • WpView
    Reads 27,399,529
  • WpVote
    Votes 1,666,239
  • WpPart
    Parts 93
Beberapa detik tatapan mereka beradu. Athur menajamkan tatapan saat Milla terus menatap matanya. "Jangan berani tatap gue!" "Kenapa? Mata lo sakit?" Bukan mundur. Milla malah semakin maju. "Jangan lihat mata gue!" tegas Athur memalingkan wajah. "Oo jadi lo itu sakit mata? Atau mata lo ada beleknya ya? Dih jorok." "Diam!" Milla tersenyum menantang. Ia pindah posisi di depan Athur sehingga cewek itu semakin leluasa menatap mata Athur. Milla mempertajam penglihatan. Ia penasaran, memang ada apa di mata Athur. "Mata lo baik-baik aja. Gak merah tuh," ucapnya bak seorang dokter spesialis mata. Athur menunduk menatap mata Milla penuh amarah. "Minggir." Satu kata keluar penuh penekanan. Bukan Milla jika segera mundur saat ada hal yang menyenangkan. Milla malah semakin maju dan menatap mata beriris hitam pekat itu. "Jangan-jangan mata lo katarak ya. Atau malah mata lo punya virus menular jadi orang lain gak boleh lihat mata lo," ucap Milla bernada berlebihan. Sampai-sampai ia membelalakan mata, membuka mulut serta meletakkan kedua tangan di pipi. Emosi yang sejak tadi Athur kendalikan kini sudah di ujung tanduk. Baru kali ini ada orang yang berani menatap matanya. Bahkan sedekat ini. Apalagi baru kali ini kata-kata dingin Athur tidak mempan. Saat semua orang menunduk ketika Athur mengedarkan pandangan. Milla berbeda. Saat semua orang takut untuk berbicara dengan Athur. Milla berbeda. Dan saat semua orang diam ketika Athur berbicara. Milla berbeda. Tatapan Athur lurus pada mata Milla. "Gue akan buat lo nyesel berani tatap mata gue!" tegasnya bernada mengancam.