Cinta yang didasarkan karena Allah, pastinya akan terasa lebih indah. Apa kalian pernah merasakan jatuh cinta kepada seseorang Lillahi ta'ala? Kita ikhlas menerima apa adanya, tetap mencintainya walau tahu segala rupa kelemahan yang ada padanya, tetap berusaha berada di sampingnya walau ia sedang dalam masa sulitnya. Kini, Raisya dan Ibrahim sedang merasakan nikmatnya jatuh cinta hanya karena Sang Pencipta. Walau tak dapat dipungkiri jika rumah tangga mereka tetap saja diterpa masalah yang kian dahsyatnya. Apakah mereka sanggup mempertahankan kehidupan rumah tangga mereka? Atau justru mereka memilih menyerah pada takdir-Nya? Note: Novel CKA cetakan kedua bisa dipesan melalui WhatsApp: 0852-1515-0563. Info selengkapnya bisa dilihat di part akhir cerita ini! ^_^

Bukanlah takdir yang menuntun mereka dalam kebimbangan. Jika apa yang kamu punya sekarang ternyata semua bukanlah milikmu, apa yang hendak kamu lakukan? Berjuang? atau Merelakannya? Aku ingin mempertahankankannya, tapi aku akan menyakiti sepasang manusia yang sudah bersama. Apa memang aku tidak ditakdirkan untuk berharap masa depan yang indah dan penuh cinta? -Dian- Aku jadi bertanya-tanya perasaan apa yang ditujukannya padaku selama ini. Kita bersama dalam ikatan persahabatan. Aku hanya ingin kepastian tentang masa depan yang pernah kita mimpikan bersama. -Amara- Siapa yang ingin kurengkuh kebahagiannya? -Danang-

di sini ada beberapa coretan-coretan jemari mungil yang biasa aku bawakan ketika berada di atas panggung yang sederhana.. hahahah yah puisi musikalisasi coretan yang penuh dengan ilusi kecilku.