Tinggal di sebuah pulau bersama penduduk pribumi? Mampukah Jisoo bertahan? ... Tinggal sendirian di pulau terpencil? Menakutkan. Bagaimana kalau pulau itu ternyata dihuni oleh penduduk pribumi yang belum pernah dia temui sebelumnya? Gawat. Nasib buruk menimpa Jisoo. Dia mengalami kecelakaan pesawat tunggal, kehilangan satu-satunya teman, dan kini terdampar di sebuah pulau bernama Samora. Sayangnya, dia tidak sendirian. Sekelompok pemburu misterius menemukannya. Mereka tidak berbicara dalam bahasa yang dia mengerti. Mereka tidak mengenalnya. Dan Jisoo tidak tahu apakah ia akan diselamatkan atau justru dijadikan korban berikutnya. Satu-satunya harapannya adalah keluar dari Samora. Namun, perbedaan bahasa membuatnya kesulitan berkomunikasi. Beruntung, ada Taeyong. Penduduk pribumi yang entah bagaimana bisa mengerti bahasanya. Tapi pertanyaannya sekarang, apakah Taeyong benar-benar akan membantunya? Atau justru menyeretnya lebih dalam ke kehidupan di Samora? First update: 26 Mei 2020 ©2020 by Hippoyeaa

"Sebenarnya editorku itu Mbak Wen atau Mas Tian si bawel, sih?" Awalnya, semuanya berjalan lancar. Jadwal terbit bukunya sudah diumumkan, dan Soraya sudah mulai membayangkan momen ketika karyanya akhirnya bisa dibaca banyak orang. Tapi kemudian, bencana datang. Bukti lepas novelnya jatuh ke tangan seorang proofreader super bawel bernama Sebastian Fernando, alias Mas Tian, yang tanpa ampun memaksanya melakukan revisi gila-gilaan dengan deadline super mepet. Sekarang, kepalanya terasa ingin meledak. Di satu sisi, ada revisi novel yang tak kunjung selesai. Di sisi lain, skripsinya juga sedang menanti untuk dibereskan. Dan di tengah semua kekacauan ini, Tian-dengan segala keruwetannya-jauh lebih sulit dihadapi daripada alur novel yang ia tulis sendiri. ©2022 by Hippoyeaa

... 𝘦𝘷𝘦𝘳𝘺 𝘵𝘪𝘮𝘦 𝘺𝘰𝘶 𝘳𝘦𝘫𝘦𝘤𝘵 𝘮𝘦, 𝘐 𝘰𝘯𝘭𝘺 𝘸𝘢𝘯𝘵 𝘺𝘰𝘶 𝘮𝘰𝘳𝘦 𝘢𝘯𝘥 𝘮𝘰𝘳𝘦 ... Si Otak Ayam itu seperti ensiklopedia berjalan. Si Zombie itu lebih mirip radio yang nggak ada tombol off-nya. Jisoo punya cara unik untuk menghadapi cowok buaya: pura-pura jadi lesbian. Kadang berhasil, kadang juga enggak. Ada yang percaya, ada yang malah menjadikannya bahan olok-olokan-but it's okay, selama spesies seperti itu menjauh darinya. Taeyong punya cara klasik untuk menaklukkan cewek sok jaim: pura-pura jadi cowok alim. Biasanya berhasil. Hampir nggak pernah gagal. Karena, jujur aja, siapa sih yang bisa nolak pendekatan dari mahasiswa paling buaya di Fakultas Ekonomi? Tapi apa jadinya kalau cowok pengidap insomnia akut dan cewek penyuka otak ayam itu dipertemukan? Apakah trik mereka masih bisa digunakan satu sama lain? Atau justru menjadi bumerang? Bukan cuma soal hubungan mereka-karena di balik julukan Zombie dan Otak Ayam, tersimpan masa lalu yang tak terduga. Dan kali ini, bukan hanya hati yang dipertaruhkan. Tapi juga satu nyawa.

"Ternyata ada yang lebih manis dari gulali ya" "Apa emangnya?" "Tuh, senyum kamu.." #99 on Short Story [170406] #83 on Short Story [170416] #26 on Short Story [170421] ❗bahasa non baku❗ [(written in bahasa)]