Diselingkuhi galau dan nangis-nangis? NO! Diselingkuhi balas selingkuh lagi? YES! Calista, seorang sekretaris CEO berpacaran dengan seorang dokter muda bernama Gino Tria Mahendra. Hubungan mereka terjalin sejak awal masuk kuliah sampai sekarang. Suatu hari saat Calista pergi keluar negri karena pekerjaan, dia mendapatkan kabar tentang Gino yang check-in ke hotel bersama dengan sepupu Calista sendiri. Marah, sedih, dan kecewa yang dirasakan oleh Calista. Namun dia mampu menguasai perasaannya sendiri, hingga terbitlah pemikiran untuk balas dendam. Jika Gino bisa selingkuh dengan sepupunya, kenapa dia tidak? *** "Kamu yakin, Calista? Sekali kamu masuk ke dalam hidupku, aku tak akan pernah melepaskan kamu lagi." "Aku sangat yakin dengan keputusanku. Jadi, tidurlah denganku malam ini, Pak Adam. Bantu aku membalaskan dendam pada adikmu yang brengsek itu." 27 September 2022 - 17 Oktober 2022

"Kau akan jadi milikku mulai malam ini" ujar Axel dengan seringai licik di wajahnya. Langkahnya terus memojokkan tubuh Ayu. Bruk Tubuh Ayu menabrak dinding. Ia sudah terpojok sekarang. ************************************ Ini adalah kisah dari seorang wanita biasa bernama Ayu yang terjebak di antara hubungan asmara sang sahabat dengan kekasihnya. ************************************ Start: 22-02-2022 End: 31-08-2022 🥇Rank #1 in panas (28-02-2022) #1 in ancaman (03-02-2022) #1 in paksaan (28-04-2022) #1 in affair (25-06-2022) #1 in perangkap (28-07-2022) #1 in jebakan (31-08-2022) #1 in selingkuh (22-09-2022)

Ambar dan Romi membuat kesepakatan untuk menerima perjodohan mereka. Demi bisa hidup tenang tanpa campur tangan orang tua, mereka menikah, tapi sepakat untuk melanjutkan hidup masing-masing. "Mending gitu sih emang. Mana tahu kalau tinggal berdua gue khilaf ngapa-ngapain lo ye kan," kata Ambar, "gue mesum soalnya," tambah wanita itu, sambil mengedipkan sebelah mata. "Gila," gumam Romi. Tak acuh, ia kembali berjalan. ______ Sayangnya, tragedi "bayar listrik" memaksa mereka untuk tinggal serumah. Satu rumah hanya berdua, tapi gaduhnya bisa luar biasa cuma karena kecoak atau celengan pecah. Niat hati ingin hidup tenang tanpa campur tangan orang tua, ternyata tidak semulus itu, Esmeralda. "Gila lo, Mbar." "Awas lo ya, Rom ...." "Mau ngapain?" potong Romi, tak gentar. "Mau gue perkosa." "Gue buntingin lo kalau berani perkosa gue," balas Romi justru menantang. "Buntingin sini kalau berani!"

Dia dengan segala peraturannya. Ｐｅｒａｔｕｒａｎ ｐｅｒｔａｍａ: Jangan sentuh Mas Bian baik sengaja maupun tak di sengaja menyentuhnya. Ｐｅｒａｔｕｒａｎ ｋｅｄｕａ: Jangan potong ucapan Mas Bian. Baik refleks ataupun bukan, gaji potong lima persen. Ｐｅｒａｔｕｒａｎ ｋｅｔｉｇａ: Mas Bian selalu benar jika dia salah maka ia tetap harus benar. Ｐｅｒａｔｕｒａｎ ｋｅｅｍｐａｔ: Jangan membuka kan pintu untuk seseorang yang bertamu, terlebih jika itu laki-laki! Ｐｅｒａｔｕｒａｎ ｔｅｒａｋｈｉｒ: Tidak ada satupun adiknya maupun pembantunya memiliki kecengan. Jika hilap, good bye! ** Typo banyak. [Ini cerita pertama, mohon maaf bila banyak hal 'gaje' dalam cerita ini] Cover Pinterest.

[Sebelum membaca follow akun ini dulu] Margaretha Larasati. Dia bukan tipe gadis yang sangat rajin. Bukan gadis yang pintar memasak seperti kedua sahabatnya. Namun Laras adalah gadis yang paling santuy. Laras tidak suka kehidupannya diurusi oleh orang lain. Laras juga tidak menyukai jika ada orang yang ingin menyakiti orang yang dia sayang. Laras menyukai anak kecil. Maka dari itu ia ingin menjadi seorang guru SD. Tapi nasib malah menuntunnya menjadi guru TK. Ketika Laras bertemu dengan seorang anak perempuan penyendiri dan manis, hatinya tergerak untuk memberikan perhatian untuk anak mungil itu. Manusia hidup pasti punya rintangan dan hal itu dialaminya ketika Laras bertemu dengan Ayah dari gadis kecil yang Laras cintai. Finish ©Maret2021

Rank #5 - roman (26 Feb 2021) Rank #3 - acak (15 Maret 2021) Rank #2 - fiksiumum (11 April 2021) "Assalamualai...." Salamnya terputus ketika netranya menangkap sosok yang membuka pintu ternyata bukan pemilik rumah. "Assalamualaikum." Ujarnya mengulang salam. Laki-laki di depannya mengernyit bingung. "Kamu siapa?" Tanya laki-laki tersebut sambil memastikan sesuatu ke arah gerbang. "Saya Melva Laksamana, Om." Jawabnya mantap. Gadis yang bernama Melva tersebut mengikuti arah pandang laki-laki di depannya ke arah gerbang. "Saya nggak tanya nama kamu. Saya tanya siapa kamu?" Mendengar pertanyaan sarkas tersebut Melva menyengir lebar, sadar kesalahannya. Tapi bukankah itu jawaban umum dengan menyebutkan nama untuk menjawab pertanyaan siapa kamu? Ah sudahlah. Lebih baik ia segera menjawab. "Saya orang, Om." Jawabnya akhirnya. "Om nyari apa?" Tanya Melva kemudian karena atensi laki-laki di depannya masih menelisik gerbang di sana. Laki-laki itu baru memperhatikan gadis di depannya ini. "Kok kamu bisa masuk? Kamu mau nyari sumbangan, kan? Kamu salah alamat." Tuding laki-laki tersebut. Melva bengong mendengar tuduhan tak berdasar yang di ajukan kepadanya. Ternyata dari tadi laki-laki di depannya memastikan keberadaan Mang Jaya, satpamnya, karena kenapa Melva bisa masuk. "Saya bukan meminta sumbangan, Om. Saya ke sini mau jemput rejeki." Tuturnya. "...." Baru saja laki-laki tersebut akan menjawab. Namun suaran lain dari dalam rumah tersebut lebih dulu menyela.

THIS IS MY ORIGINAL STORY. DON'T COPY MY STORY IF YOU WANT TO GO TO THE HELL #1st SERIES OF DUDA'S WORLD This story I make since March 2019 "Bundaaaaa!" Ame hampir terjengkang saat seorang malaikat mungil nan imut menghambur ke arahnya dan memeluknya erat. Ame tidak berkutik sama sekali. Malu? O-oh, sangat malu. Adegan pelukan itu dilihat oleh seluruh rekan divisinya. Hancur sudah harga dirinya sebagai leader di divisinya. Rekan sedivisinya tertawa geli saat melihat pemandangan yang sudah biasa mereka lihat. Lalu mereka pun melanjutkan pekerjaannya lagi. Ame menghela napasnya lalu mengangkat malaikat kecil itu dalam pelukannya. Malaikat kecil itu, Rhinvero Candour Müller, anak laki - laki kesayangan atasannya melihatnya sambil tersenyum bahagia. Maunya Ame ingin marah pada malaikat kecil itu namun ia urungkan saat melihat senyum bahagianya. Gadis itu memasuki ruangannya dan duduk pada bangku kerjanya sambil memangku Inver -panggilan sayang Ame pada Rhinvero- berhadapan padanya. "Kakak bukan Bunda. Panggil kakak, Inver." Ujar Ame lembut sambil mengelus lembut rambut kepala Inver dari ujung hingga pangkal. Bocah kecil yang berumur dua tahun itu menggeleng sambil tertawa bahagiaa. Lalu ia meloncatkan tubuhnya berulangkali di atas pangkuan Ame. Ame tersenyum geli melihat tingkah laku bocah itu sambil sesekali ia mengajarkan bocah itu beberapa kosa kata dan ilmu tentang budi pekerti dan kesopanan. Ame menyukai Inver. Siapa yang tidak suka dengan malaikat kecil yang menggemaskan ini dan ganteng pula. Semua orang pasti menyukainya kan? Namun yang Ame sukai adalah Inver, bukan Ayahnya yang merupakan seorang duda. Published : 22 March 2019 Repost : 14 April 2020 Finished : 28 August 2020