J U A R A
2 stories
The Cruel Boy by prismacintya
prismacintya
  • WpView
    Reads 9,192,655
  • WpVote
    Votes 641,347
  • WpPart
    Parts 58
[TERSEBAR DI GRAMEDIA] Faren: "Kenapa?" Dhafian: "Makasih ya untuk hari ini." Faren: "Maksudnya?" Dhafian : "Maaf, mulai besok, anggap aja kita nggak ada hubungan apa-apa." Jleb. Gimana rasanya diputusin pas lagi sayang-sayangnya? Cari yang baru atau ikhlasin aja? Dan, begitulah cowok. Ngejarnya cintanya keras banget. Bilang cinta sama sayang gak tahu deh udah berapa banyak. Tapi, bilang putusnya enteng banget seenteng cireng. Dua tahun, waktu yang lama buat Faren untuk move on dari Dhafian. Usahanya, berhasil dengan mengubah statusnya, dari single menjadi punya pacar. Kahfi, cowok tampan dengan segudang fans, berhasil menarik perhatian Faren. Saat dunia barunya dimulai, Faren mendapat kabar bahwa keputusan Dhafian meminta putus dan perubahan sikapnya, tak lain karena rencana seseorang. Kini, Faren harus menjawab pilihan sulit ini untuk melanjutkan ending kisah cintanya. Maju dengan seseorang yang baru atau berbalik arah ke masa lalu dengan sang mantan? Sequel of Cool Boy vs Cool Girl
Not in Wonderland by beliawritingmarathon
beliawritingmarathon
  • WpView
    Reads 2,752,564
  • WpVote
    Votes 374,140
  • WpPart
    Parts 45
Pada dimensi yang berubah ketika patah hati, aku hanya ingin mengakhiri. Apa ada cara lain selain menyakiti diri sendiri agar semuanya berhenti? Beritahu aku, karena sindrom Alice in Wonderland yang menurutku bodoh ini semakin lama semakin tidak tahu diri. Untuk kamu yang membawa sindrom ini hadir lagi, Terimakasih karena telah mengajarkan bahwa ditinggal pergi saat sudah menaruh rasa itu memang benar adanya, tidak hanya ada dalam bacaan klasik maupun putaran film remaja umumnya. Kamu benar, bahwa jatuh cinta tidak hanya bercerita tentang jatuh saja, tapi juga tentang bangun kembali saat hati sudah sepenuhnya diberi. Kamu juga benar, tentang perkara patah hati yang membuat nyeri. Sampai mungkin kamu butuh oranglain untuk ikut mengobati. Lagi-lagi kamu benar, bahwa tidak mungkin mengungkap teka-teki tanpa bukti. Ia pergi, meninggalkan misteri yang harus dicari. Dari teka-teki itu aku belajar, bahwa mengenal kamu itu antara suatu kesalahan atau kesempatan besar. Ini bukan cerita tentang mau atau tidak mau bertahan dalam kondisi sulit. Tapi tentang pantas dan tidak pantas. Saat dirimu sudah dibuang, adamu ditiadakan, lantas apa yang bisa membuatmu bertahan? Karena untuk tetap tinggal setidaknya harus memiliki sebuah alasan.