Bukanlah takdir yang menuntun mereka dalam kebimbangan. Jika apa yang kamu punya sekarang ternyata semua bukanlah milikmu, apa yang hendak kamu lakukan? Berjuang? atau Merelakannya? Aku ingin mempertahankankannya, tapi aku akan menyakiti sepasang manusia yang sudah bersama. Apa memang aku tidak ditakdirkan untuk berharap masa depan yang indah dan penuh cinta? -Dian- Aku jadi bertanya-tanya perasaan apa yang ditujukannya padaku selama ini. Kita bersama dalam ikatan persahabatan. Aku hanya ingin kepastian tentang masa depan yang pernah kita mimpikan bersama. -Amara- Siapa yang ingin kurengkuh kebahagiannya? -Danang-

Merindukanmu sewajarnya, mengingatmu seperlunya, dan merelakanmu seutuhnya. Aku yakin, aku pasti mampu merelakanmu, tak seharusnya perasaan yang pernah ada untukmu menjadi sebuah penjara yang menjadikanku tidak bebas. Tak seharusnya aku tetap berharap pada hati yang sudah membuatku merasa tak berharga. Dan sudah seharusnya merelakanmu adalah caraku menghargai diriku sendiri.

[SUDAH TERBIT] Perpisahan adalah sesuatu yang lebih buruk dari mimpi buruk. Namun, aku sadar. Mengikhlaskan dan mendoakan kebaikanmu juga bagian dari menyayangi. Meskipun bukan kamu yang Tuhan hadirkan sebagai teman hidup, aku tetap mensyukuri bahwa kita pernah begitu indah pada suatu masa.