Nadiana, hampir 30 tahun tapi masih belum menemukan lelaki idamannya. Semakin kesini, cari laki-laki yang lebih tua dan matang darinya semakin sulit. Pilihan semakin sempit. Kalau nggak sudah beristri, sudah siap menikah. Sekalinya ada yang single, biasanya alergi komitmen dan justru memilih perempuan-perempuan muda yang masih ranum. Lewat obrolan-obrolan khas perempuan di waktu makan siang bersama teman-teman kantornya, Nadiana pun memulai proyek pencarian cinta dibantu oleh teman-temannya yang punya 1001 opini yang ajaib. Copyright © fairywoodpaperink 2015

[Visibility cerita ini hanya untuk followers. Jika ingin membaca, diharapkan mem-follow terlebih dahulu.] Adinda Ayu Kumala sudah lelah dengan berbagai macam fuckboy yang dipacarinya. Dinda ingin mendapatkan kisah romantis yang sahabat-sahabatnya dapatkan. Tetapi, bagaimana mungkin ia mendapatkannya kalau selama ini ia hanya berhubungan dengan para fuckboy yang selalu berhasil mematahkan hatinya? Dinda ingin sekali mengecap sesuatu yang sempurna bagaikan dongeng-dongeng gadis cilik. Namun, ia tidak kunjung menemukan dongeng sempurna itu, melainkan kesalahan satu malam yang membuatnya tak henti mengutuk diri dan kebodohannya itu. Satu malam penuh godaan ia habiskan bersama Zico Muharram Adidharma yang notabene-nya adalah mantan kekasih Yura--sahabatnya--yang juga berarti A BIG NO! Apakah yang akan terjadi ketika Zico justru terus memaksa untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya ketika Dinda sama sekali tidak mau membahas atau mengingatnya kembali? Note : Buku ini merupakan buku ketiga dari Bound Series, dapat dibaca secara individual namun disarankan untuk membaca buku pertama, Bound by Marriage, dan buku kedua, Bound by Memory, terlebih dahulu. Book Starts : February 22nd, 2017 Book Ends : June 22nd, 2017 ☆HIGHEST RANKS☆ #14 in GENERAL FICTION (June 23rd, 2017)

Rank #1 per 25 June 2017 (sudah dicetak) Pusing! Mumet! Punya bos yang terlalu jenius, otoriter dan perfeksionis membuat tidak ada pegawai yang betah bekerja di bawah Tigran. Berkali-kali kepergok ingin resign, Alranita dan rekan - rekan sedivisinya mulai salah tingkah. Pertaruhannya, siapa yang lebih dulu resign? Copyrights @ratucungpret / almira i.bastari