Alice Swastika sangat senang karena ini hari pertamanya MOS dan sebentar lagi dia akan resmi jadi murid SMA KARTIKA. Tapi dia merasakan hal yang tidak beres yang bermula saat hukuman kakak kelas yang jutek dan judes. Yaitu dia disuruh nembak kakak kelas. Mana ada cewek nembak cowok. Kalaupun ada, bukan Alice orangnya yang gengsinya setinggi menara Eiffel. Aldrian Pratama cowok jutek yang lagi asyik duduk di kantin sekolah yang sepi, tiba-tiba ditembak sama adik kelas. Seorang Aldrian yang tak pernah disapa cewek di SMA KARTIKA karena kejutekannya walaupun Most Wanted tapi tetep aja jutek. Ditembak sama adik kelas dengan watadosnya, Malahan masam banget mukanya. Ibarat kata lo disuruh nyokap tapi lo asyik sama Hp udah kebayangkan mukanya gimana. ............................................................. "Kak loe mau gak jadi pacar gue?" -Alice "Pergi!" -Aldrian

#1 In Teen Fiction (22/01/2017) "Kenapa ya dari sekian banyak cewek di sekolah kita, harus banget yang gue tabrak itu si siapa tuh namanya?" Kavi memalingkan pandangannya dari atap kamar ke arah tiga temannya bergantian. "Athala," sahut Deny. "Iya siapa kek. Harus banget dia? Kayaknya sial mulu idup gue?" Kavi melempar handuknya ke atas tempat tidur. "Apa gue potong rambut aja kali ya?" "Lah? Apaan sih lo gila?" Divin yang sedang PS, reflek menghentikan permainannya. "Apa hubungannya Athala sama potong rambut?" "Yaa buang sial gitu maksud gue," "Si bahlul." Reno sontak tertawa. "Jadi menurut lo si Athala itu kesialan?" "Iyalah jelas. Sehari nganter dia aja gue udah males banget. Tau gitu gue tolak mentah-mentah." Kavi menghela nafasnya kasar. "Najis. Mana ada sih orang yang abis dianterin pulang ga ngucapin 'makasih' atau apa kek gitu. Ini mah apaan? Boro-boro ngomong makasih, senyum ke gue juga enggak. Ada ya? Cewek judes mampus kayak dia? Amit-amit."