TarisaDesiliaA
- Reads 592
- Votes 35
- Parts 33
Arin hidup dalam trauma masa lalu yang pahit. Di matanya, seragam loreng bukan simbol kehormatan, melainkan janji palsu dan kehilangan yang tak terhindarkan. Trauma itu membuatnya menetapkan satu aturan: Jauhi pria berseragam!
Sayangnya, takdir mempertemukannya dengan Lettu Adrean, perwira yang menyamar dan mulai merobohkan dinding pertahanannya, dan Farez, anggota Adrean yang selalu hadir di tengah kerumitan emosi mereka.
Hubungan mereka terombang-ambing di tengah ketakutan Arin. Saat Adrean dan Farez ditugaskan ke daerah konflik di Papua, Arin hanya bisa memegang janji tipis: "Kami akan pulang dengan selamat."
Namun, kedamaian hancur ketika bendera setengah tiang berkibar di batalyon.
Arin dihadapkan pada dua kemungkinan yang sama-sama menghancurkan: gugurnya pria yang dicintai, atau gugurnya pria yang selalu melindunginya.
Ketika duka menghampiri, sebuah surat terakhir datang. Surat itu mengungkap alasan sesungguhnya mengapa salah satu dari mereka harus berkorban.
Siapa yang pergi, dan mengapa pengorbanan itu justru menjadi janji paling suci bagi cinta yang tersisa?
.
.
.
⚠️[DISCLAIMER]⚠️
Cerita ini adalah murni fiksi. Tokoh, alur, lokasi, dan peristiwa yang terkait dengan militer, TNI, atau instansi negara mana pun, hanyalah hasil imajinasi penulis. Tidak ada maksud untuk menyinggung, merendahkan, atau menggambarkan situasi instansi secara akurat. Harap bijak dalam membaca.