"Aduhai, suara itu benar-benar melelehkan hatiku yang telah terlanjur membeku pada-Nya." -Syifanazia Hanna- Hati Hanna benar-benar telah membeku untuk kembali ke kehidupannya dahulu lantaran ia masih tinggal di 'neraka dunia'. Ia tahu apa yang salah dan benar. Namun, ia tak pernah memedulikan itu. Ia hanya melakukan apa yang ia rasa membuatnya bahagia. Namun suatu hari, untuk kali pertama Hanna mendengar suara adzan itu. Ia tertegun. Ada suatu getaran yang berhasil menyentuh hatinya. Suara itu... Terdengar familiar. Dan suara adzan itu selalu ia tunggu tiga kali sehari. Setiap hari. Siapa gerangan sang pemilik suara? Apakah Hanna akan menemukannya?

Kita pernah bertanya kepada siapapun, termasuk kepada Tuhan ataupun kepada diri kita sendiri, untuk apa seseorang dihadirkan di dalam kehidupan kita. Tanpa kita sadari, setiap orang yang hadir di dalam kehidupan kita menjadi sebab-akibat bagi setiap kehidupan di dunia ini. Begitu pula dengan tokoh utama pada cerita ini, seorang gadis berusia tujuh belas tahun lebih yang bernama Lasya Vindara. Pertemuannya dengan Deo di halte sekolah mereka pada hujan hari itu membuat kisah hidupnya menjadi menarik : Deo menjadi sebab-akibat dalam kehidupannya. Tak hanya perhal Deo. Di dalam perjalanan hidupnya, Dara berusaha untuk mengembalikan ingatannya yang hilang tentang Alo, sahabat pertamanya semasa SMP dahulu. Alo adalah nama pemberian Dara untuk sahabatnya itu. Mari turut memecahkan teka-teki cerita ini. Tentang siapa sebenarnya Alo, alasan mengapa Deo dihadirkan di dalam kehidupan Dara, dan apa saja fakta sebenarnya di dalam hidup Dara saat Alo dan Deo bercerita padanya ketika hujan di tempat bersejarah mereka : Rain Cafe dan halte SMA Dwiwarya. 💧💧💧 Hujan adalah perantara semua kisah tak terduga ini. Bersamaan menjadi saksi bisu semua kisah pada hujan pertama ini. Lantas, diakhiri bersama pelangi abadi yang kelak akan dinikmati di dunia yang kekal abadi. Bersama sang imam, sang cinta sejati si penikmat hujan sejati.