Waktu berjalan seiring kehidupan Aiden Wolfe yang parah telah menuntunnya pada usia 15 tahun, dimana ia akan segera menginjak bangku SMA kelas 1. Masa lalu selalu menghantui Aiden, tapi tidak sampai satu keinginan yang selalu ia harapkan akhirnya terpenuhi, yaitu melarikan diri dan berpisah dari kedua orang tuanya dengan memilih bersekolah disekolah swasta katolik ternama yang ia impikan ketika masih kecil, dikota St.Jose. Aiden mengira dengan melempar dirinya ke St.Jose, kehidupannya akan berubah. Ia menyesal dan terpuruk dalam penyesalan, namun tidak sampai ia bertemu dengan seorang lelaki bernama Daniel Roberts. Namun, apa yang selama ini Aiden kira akan Daniel sungguhlah berbeda. Ia berhenti pada sebuah pilihan, untuk menerimanya atau tidak. Mampukah Aiden bertahan didunia baru yang sebenarnya ia impikan selama ini? WARNING : BxB, Gay, Yaoi story. Tidak suka? Please leave, no muna!

[IMMOSENCE SERIES #3] Seana Rosemarline Horesten. Nama indah yang diberikan Mrs. Bethany Horesten saat melahirkannya, ibunya yang terlahir sebagai Bangsa Werewolf yang bernaung di bawah naungan Kingmoon's Pack. Cucu dari Gideon Horesten, sang kepala suku. Dan sahabat dari Keenan Rutherford, putra dari Alpha Bangsa Werewolf. Awal hidupnya bahagia dengan limpahan kasih sayang yang mengelilinginya dan jeritan tawa yang senantiasa keluar dari bibir tipisnya. Belaian kasih sayang setiap hari diperolehnya serta berbagai macam pujian keluar dari bibir semua mahluk. Memiliki banyak teman dan mainan. Namun itu dulu. Dulu sekali sebelum siklus kewanitaannya menghancurkan semuanya. Siklus kewanitaan yang mengungkap siapa jati dirinya yang sebenarnya. Siklus kewanitaan yang membuatnya harus terusir dari sukunya sendiri bahkan bangsanya pun tak sanggup menerimanya. Sang kakek berkata bahwa dia adalah mahluk yang diciptakan atas dasar aib. Sang Alpha berkata bahwa dia adalah mahluk berbahaya yang dapat menghancurkan bangsa. "Pergilah ke Neterity, di sana semua mahluk sepertimu dapat diterima dengan bebas." Itu kata ibunya untuk terakhir kali sebelum tubuhnya di dorong keras masuk ke dalam kapal laut untuk di bawa ke dunia luar yang sama sekali tidak diketahui olehnya. Namun batinnya bertanya: Jika keluarganya saja tidak dapat menerima dirinya, bagaimana dengan mahluk lain.