Jovandra Arkatama, seorang sutradara muda yang dikagumi banyak orang. Bukan hanya karena parasnya yang tampan, prestasinya dalam dunia film sudah tidak perlu dipertanyakan. Film garapannya tidak hanya bisa menghibur penonton, tetapi juga memberi motivasi. Memulihkan jiwa-jiwa yang terluka agar dapat kembali menemukan alasan untuk bertahan hidup. Zennia Evita, gadis yang menjalani hidup penuh dengan rasa sakit. Semenjak kepergian orang tuanya, ia dipaksa untuk tumbuh menjadi sosok yang kuat dan mandiri. Berusaha untuk tetap hidup meski dirinya menginginkan sebaliknya. Dan menonton film adalah caranya beristirahat dari lelahnya hidup yang ia jalani. Jovan dan Evita melangkah di jalannya masing-masing. Hingga suatu waktu, ketidaksengajaan membuat dunia mereka saling bersinggungan. Memaksa keduanya untuk saling berinteraksi dan mengenal satu sama lain lebih jauh. Hingga mengungkap fakta-fakta yang selama ini tidak tampak di permukaan.

Sejak kedua orang tuanya meninggal karena tragedi yang menimpa keluarganya, Evelyn yang saat itu masih berusia lima belas tahun, dirawat oleh sahabat mendiang kedua orang tuanya. Hidupnya yang semula hancur, perlahan mulai pulih. Ia dapat bangkit dari keterpurukannya dan kembali melanjutkan hidup. Felix yang selama ini lebih sering berada di luar negeri untuk mengejar pendidikan dan merintis karir, mendadak harus pulang ke tanah kelahirannya karena mendengar kabar bahwa ibunya telah tiada. Disaat itulah, ia mengetahui bahwa sang ibu meninggalkan sebuah surat wasiat yang mengharapkan agar dirinya dan Evelyn saling terikat dalam ikatan suci pernikahan. Hubungan Felix dan Evelyn dimulai atas dasar surat wasiat dan hutang budi. Namun, benarkah demikian? Seperti apakah akhir dari kisah mereka?