[Sudah tersedia di toko buku] Diterbitkan oleh Elex Media Komputindo Dimulai dari aksi Dara yang meminta Benaya untuk menjadi pacarnya, semuanya mendadak berubah. Benaya sebenarnya tidak membenci Dara, begitu pun sebaliknya. Namun saat keduanya selalu berada di dalam satu ruangan yang sama, mereka saling membenci atau bahkan menyukai. Membenci secara terang-terangan, namun menyukai secara diam-diam. Yang Benaya tahu, Dara adalah sosok cewek yang aneh dengan teori-teori sejarahnya. Sedangkan menurut Dara, Benaya sangat berbeda saat sudah memegang buku dan kertas oret-oretan. Yang membuatnya menjadikan hal itu sebagai alasan kenapa ia menyukai Benaya. Hanya ada dua hal yang Benaya inginkan, segera menyelesaikan janjinya dan pergi dari Dara. #19 TF; 15-07-2016

(Telah Terbit dan Difilmkan) Salma kecewa karena Nathan kembali pada kebiasaan buruknya berkelahi sehingga cowok itu terpaksa pindah sekolah. Karena kesal, Salma mengancam memutuskan hubungan mereka. Tidak pernah terpikir di benak gadis itu kalau Nathan menerima keputusannya tanpa perlawanan. Dia menyesal, tetapi tidak bisa melakukan apa pun. Kehidupan Salma sepeninggal Nathan terasa membosankan dan melelahkan, apalagi orang tuanya menuntut dia untuk selalu belajar agar bisa masuk fakultas kedokteran seperti yang diinginkan ayahnya. (Ini adalah sekuel novel mega-best-seller Dear Nathan; telah beredar di seluruh toko buku di Indonesia! dan telah difilmkan).

Kamu tahu? Kita itu Matahari dan Bulan Tak akan pernah bisa bersatu, karena memang hanya diciptakan untuk saling bertamu. Sekedar melepas rindu di ufuk barat penghujung senja. Ya, Senja. Titik temu kau dan aku, Maira. Rank: #906 in Short Story (5 November 2016) #778 in Short Story (8 November 2016)

❝Gantungkanlah mimpi-mimpi itu, Angga...❞ Brokenhome? Itu bukan hal yang baru buat Angga. Kekerasan? Apalagi. Ketika seorang pemimpi ulung kehilangan seluruh harapan, bisakah ia menyusun kembali mimpi-mimpinya? ** Didedikasikan untuk semua yang pernah kehilangan mimpi-mimpinya. ** cover by @shadriella zahrashaffa © 2016

kamu percaya, kalau waktu menyembuhkan segalanya? kamu percaya, kalau dunia akan menggantikan semua kehilangan yang ada? kamu percaya, kalau semua perpisahan akan diikuti dengan pertemuan yang lebih bahagia? dalam cerita ini, kamu akan mengetahuinya. bahwa ketika kita jatuh, bukan berarti harus tetap jatuh. sakit, bukan berarti harus tetap sakit. bahwa jika kamu tersesat, percayalah, suatu saat kau akan dipersatukan, dengan yang tepat, yang tidak akan pernah melepaskan.