[Cerita ini akan tersedia gratis pada 15 April 2022] Sari, seorang siswi di sekolah khusus agen intelijen mengemban misi mengungkap dalang narkotika di Jakarta. Dibantu temannya Ganesha, mereka harus berpacu melawan organisasi rahasia dan menerima kenyataan bahwa idealisme mereka tidak selalu sesuai dengan realita di lapangan. *** Saritem Widyastuti adalah perempuan Indo-Jerman yang terdaftar sebagai siswa di Sekolah Khusus Nusantara. Sebuah sekolah intelijen yang mengajarkan 74 bahasa daerah, kemampuan beternak, ketahanan fisik dikejar anjing, menjinakkan bom di sebuah pasar, serta pelatihan dengan kearifan lokal lainnya. Sari ditugaskan untuk menjalankan misi besutan Badan Narkotika Nasional: mengungkap identitas gembong narkoba di Jakarta. Bersama Ganesha, yang diberikan tugas oleh Kemendikbud untuk menguak pelaku penyebaran kunci jawaban Ujian Nasional, mereka menyamar di sekolah negeri favorit di Jakarta. Di sana, Sari terpaksa belajar bahwa mimpinya membela negara tidak selalu sejalan dengan tugas yang diembankan padanya. Mampukah Sari menyelesaikan misinya? [SERI INTELIJEN NUSANTARA #1]

Tidak ada yang mustahil di dunia ini. Termasuk yang terjadi dengan Ara saat ini. Gadis sembilan belas tahun yang masih kuliah di semester empat itu berada pada kebimbangan. Mau memperjuangkan keinginannya untuk menikah di depan orang tuanya. Karena sang ayah yang sejak awal memberi ultimatum kepadanya untuk menyelesaikan kuliahnya terlebih dahulu, setelah itu baru boleh menikah. Mungkin sang ayah beranggapan dan melihat pengalaman anak temannya yang putus kuliah gara-gara menikah dahulu, lalu menikah di usia muda dan masih kuliah pasti menciptakan asumsi masyarakat bahwa seseorang menikah karena 'kecelakaan'. Atau Ara memilih tetap melanjutkan kuliahnya terlebih dahulu dan menuruti keinginan sang ayah. Namun ketika Ara merasa bahwa hatinya sudah mantap memilih seseorang untuk melengkapi hidupnya, yang muncul dengan tiba-tiba dan berkata siap melamarnya. Ara berpikir, ini jalan Allah untuknya. Bagaimana kisah Ara selanjutnya ketika dihadapkan pada kebimbangan itu? VACILLATION-Ketika berada di antara dua titik: berhenti, atau berjuang.

Tidak ada yang salah dengan media sosial. Yah, setidaknya, itu pendapatku sebelum tiga remaja asing seumuranku datang menghampiri dan mengaku bahwa mereka bernama Instagram, Wattpad, dan LINE. Kalau itu belum cukup aneh, mereka tidak sekadar datang. Mereka datang dan memintaku untuk berhenti sejenak dari media sosial. Aneh sekali, kan? Maksudku, bagaimana bisa aku bertahan hidup sehari tanpa media sosial? Atau... apa mungkin aku bisa? #3 in Short Story [08/07/17]

Dua alasan sederhana mengapa menjadi pengasuh anak teman Mama (ternyata) merupakan pekerjaan terkutuk: 1. Anak yang kuasuh (ternyata) adalah bocah paling kurang ajar yang pernah kutemui. 2. Dan kurasa, poin pertama tadi menular dari kakaknya--cowok (yang memang) paling kurang ajar yang pernah kutemui!