Bagi seorang Antariksawan, Aluna adalah dunianya. Anta mencintai Luna sama seperti ia mencintai para bintang di langit. Namun, cinta yang Anta miliki ia sembunyikan dengan mengatasnamakan 'Persahabatan'. Bagi seorang Aluna, bersahabat dengan Antariksawan adalah hal terindah sekaligus menyakitkan dalam hidupnya. Luna tidak tahu kapan perasaan sayang terhadap Anta berubah menjadi cinta. Bagi seorang Leonardo, Luna adalah gadis bodoh. Bagaimana tidak? Luna memilih diam-diam terluka demi sosok Anta. Namun, karena hal itulah Leon selalu memilih berada dibelakang gadis itu. ----------------------------------- Ketika Anta dan Luna memilih lebih dari sahabat, akankah semuanya terasa lebih mudah? Bukankah Tuhan mampu membolak-balikkan perasaan seseorang?

Ini tentang cinta yang datang membuat pilihan yang sulit. Tentang Dia yang harus memilih. Mencintai orang yang baru? Atau meyakinkan diri, bahwa cinta yang lama masih tetap bertahta. ----------------------------------- "Jadi kalau lo harus memilih, lo akan memilih melepas Agam dengan harapan nyokap bokap lo balik lagi seperti dulu, daripada Agam di sisi lo yang mungkin bisa memberikan kebahagiaan di masa depan?" Tanya Ceryl memberikan perbandingan. "Nggak juga. Kalau seandainya gue boleh memilih, gue akan memilih untuk tidak mengenal Agam sama sekali. Lo tau kenapa?" Ceryl terdiam menunggu kelanjutan kalimat Adila. "Karena gue sudah terlalu lelah untuk berharap. Sangat lelah."