#WritingProjectAE Cinta saja tidak cukup untuk membangun sebuah rumah tangga. Apalagi yang mencintai hanya satu pihak saja. Yasmin Salsabila, seorang mahasiswi tingkat akhir mau tidak mau harus menerima wasiat terakhir dari kakaknya, yaitu menjadi ibu sekaligus istri pengganti untuk suami kakaknya. Dia memang mencintai laki-laki itu, namun apa jadinya jika hanya ia yang mempertahankan.

Awal yang cukup sulit . Karna tidak saling mengenal tapi saling melihat . Tidak dekat tp jatuh cinta . ketika seorang mahasiswi mencintai dosen nya dalam diam . selalu menyelipkan nama sang dosen dalam doa . mengagumi sang dosen layak nya mengagumi artis idola . Dan ketika dosen sekaligus dokter selalu cuek tp mendoakan di sepertiga malam ...

Highest Rank #2 in Spiritual. 13-08-17. Highest Rank #1 in Muslimah Support 1 M views🙏.. Siapa yang mau dilahirkan tanpa kedua orang tua, Tuhan maupun Agama ? Tidak ada. Dan untungnya aku menemukanmu, hingga aku yang Atheis ini menemukan siapa jati diriku, Tuhan ku maupun Agama ku. Tapi, aku salah. Aku pikir mendapatkan mu itu mudah, ternyata tidak semuda yang ku kira. Bagaimana tidak, aku seorang Atheis dan kau seorang Religius yang taat pada semua aturan Agama mu, ISLAM. Tapi aku tidak akan menyerah, meskipun aku tau hal ini butuh perjuangan, tapi aku tak peduli. Kisah Cinta Pemuda Atheis yang Menyukai seorang Dokter Religius. Apakah dia akan berhasil mendapatkan nya ? Siapa yang tau... Baca aja :-), dan jangan lupa follow sebelum baca, agar semuanya lancar, dan jika suka tinggalkan jejak dengan cara Vote \\//. Sebagai penyemangat penulis :-).

Sudah Terbit | Sebagian Part Sudah Dihapus | Seindah cinta yang dimiliki oleh Ali dan Fatimah. Mereka menyimpan cinta mereka dalam diam, hanya doalah yang menjadi jalan agar rasa itu tetap dapat terjaga kesuciannya. Dapatkah aku mencintaimu seperti Fatimah yang mencintai Ali dalam diam. Atau dapatkah aku seperti Ali yang dapat mejaga kesucian cintanya pada Fatimah, saking sucinya cinta itu hingga setanpun tak tahu akan perasaan cinta yang Ali simpan untuk Fatimah. Jalan yang mempertemukan cinta dan semua perasaan dengan tanggung jawab. Dan disini, cinta tak pernah meminta untuk dinanti. Seperti Ali, cinta mempersilakan, atau memgambil kesempatan. Yang pertama adalah pengorbanan dan yang kedua adalah keberanian. ( Ali Bin Abi Thalib dan Fatimah Az-Zahra )