Cerita pindah ke Dreame dengan judul Sweet Destiny. Link ada di bio. ------------------- Undangan itu kudapat dari sepupuku. Awalnya aku tak peduli dengan surat undangan berwarna emas tersebut. Tapi, aku tak menyangka, satu nama yang tertera di dalam undangan itu hampir membuatku mati karena serangan jantung. Dia Putra Romi Abram, lelaki yang pernah mengisi hatiku dengan indahnya cinta. Tapi sekarang, ia pergi dan hanya menyisakan racun di hatiku. Romi dulu pernah berjanji akan menikahiku, tapi sekarang ia malah berada di pelaminan dengan orang lain. Bagian mana yang tidak membuatku patah hati? Aku dulu sangat mencintainya. Tapi sekarang, hanya kebencian yang tersisa untuknya. Ketika Tuhan memberikanku kesempatan untuk menyiksanya, aku akan memanfaatkan kesempatan itu sebaik-baiknya. Akan kubuat dia menyesal karena telah meninggalkanku. Tamparan sekali belumlah cukup membayar sakit hati yang ia tinggalkam untukku.

Aku juga tidak menginginkannya!! Aku bahkan tidak pernah bermimpi untuk memiliki ikatan pernikahan ini denganmu!! Aku tidak memaksamu untuk mencintaiku!! Hanya saja, tolong jangan membenciku!! Sybilla Balqish Khaleedah . . . Nyatanya aku justru meremukkan hati orang yang sangat ku cintai. Karenanya, aku sangat meragukan diriku sendiri untuk dapat membahagiakanmu. Aku memang tidak akan meninggalkanmu, namun jangan salahkan aku untuk bersikap acuh padamu!! Agus Muhammad Rifatirillaah

Catatan penulis: Cerita ini sangat banyak kesalahan. Jadi yang mau niat baca boleh tapi harap maklum. Masih dalam tahap REVISI, bersabarlah kalau ingin membaca hasil yang bagus.

Lucia tidak pernah mengerti dengan yang namanya "Cinta Abadi".. Hingga seorang laki-laki, Steward datang memasuki hidupnya.. Kisah cinta mereka awalnya sangat bahagia.. Namun, ketika seorang perempuan misterius datang, hubungan Lucia dan Steward sempat merenggang dan hampir berakhir.. Akankah mereka bersatu kembali??

Cerita dari sudut pandang seorang Tyas Maeland, mahasiswa yang sudah memiliki suami seorang eksekutif muda. Pernikahan yang direncanakan oleh orang tua mereka, dengan kata lain mereka dijodohkan, sudah berlangsung selama satu tahun. Banyak hal yang tak diketahui masing-masing individu. Tapi satu yang pasti, mereka berdua saling mecintai, meskipun sering terjadi hal yang konyol di antara mereka berdua.

Apa jadinya klo seorang gay, back to normal... meski melalui proses yang sulit seorang Andira Zahrani merubah hidup seorang Arya Difta Fahriza menjadi lebih....

Dia menikah hanya sebuah hutang yang tak mampu dilunasi oleh ibu tirinya yang jahat. dia disiksa sedemikian rupa, dia hidup dengan ketidak adilan, hatinya yang tulus dan masih polos itu harus menerima kesakitan yang luar biasa, dia dicaci maki orang sekitarnya, dia dibenci, dihina seakan dialah makhluk paling hina didunia ini. Itu semua perbuatan ibu tirinya, serta saudara tirinya yang laki-laki. Ayahnya sudah meninggal. Hingga suatu hari ibunya menjualnya hanya mendapatkan uang demi mendapatkan uang 1 milyar rupiah untuk sebuah perhiasan. Bayangkan, dia dengan mudahnya menukar sebongkah berliab itu dengan nyawa anak gadis tirinya. Untuk memperjelas silakan anda baca. Selamat membaca semua..

Kalau ada yang dibenci oleh seorang Tara dari masa kecilnya, itu pasti Reza. Anak laki-laki yang sayangnya tampan, pintar dan menyebalkan dalam satu paket. Kalau saja dia bisa memiliki satu permohonan; dia akan meminta untuk tidak pernah bertemu dan berurusan lagi dengan Reza. Sayangnya, itu semua hanya tinggal harapan. Ketika suatu hari di saat dewasa, mereka harus kembali bertemu dan berurusan lagi di saat yang tidak terduga dan untuk hal yang tidak terduga . Dan Tara sepertinya harus merubah atau menambah penilaiannya terhadap Reza.

Menikah? Bahkan untuk membayangkannya saja aku tidak punya waktu. Ini adalah tahun terakhirku menempuh pendidikan di universitas, tentu saja banyak yang harus kuselesaikan dan salah satunya adalah tugas akhir skripsi. Tapi tiba-tiba saja orang tuaku mengatakan 'soal pernikahan itu' seolah-olah anaknya adalah perawan tua. Padahal usiaku baru dua puluh satu tahun dan seharusnya mereka tidak perlu buru-buru.

"Aku berharap hanya satu kali dalam hidupku. Setelah akad nikah, aku tidak berniat melepasnya. Akan aku jaga dia sepanjang hidupku. Ini prinsip, bolehkah aku memperjuangkannya?"