Untuk kedua kalinya Reyza Ardhian Pratama mengakui Sekar Nilam Kusumawati sebagai kekasihnya. Berbeda dengan sebelumnya, Rey melakukan hal ini bukan hanya untuk menyelamatkan Nilam, melainkan juga untuk menyelamatkan dirinya sendiri. Rey pikir hubungan penuh kepura-puraan ini tidak akan pernah melibatkan perasaan mereka. Sampai suatu waktu Nilam meminta Rey untuk tidak berpura-pura lagi. Karena nyatanya selama ini perasaan gadis itu bukanlah sebuah sandiwara

Seputar Anza dan dunianya.

Andina Prameswari bersandiwara menjadi kekasih Gilang Galia Gamadi, jodoh yang disiapkan oleh calon adik iparnya. Setidaknya Andin harus berpura-pura menjadi kekasih Gilang sampai pernikahan adiknya terlaksana. Andin dan Gilang berperan sebagai sepasang kekasih "pura-pura" dengan baik. Hingga pada akhirnya semua batasan kepura-puraan melebur, menciptakan perasaan yang seharusnya tidak pernah ada.

Pernikahan adalah sesuatu yang sakral. Ikatan sehidup semati sepasang anak manusia yang saling mencintai. Namun, bagaimana jadinya jika pernikahan harus dilakukan hanya karena sebuah ciuman? Elisyana Mega Putri bertemu Abyan Bagaskara pada sebuah situasi paling memalukan seumur hidup gadis itu. Elis tiba-tiba saja mencium Bian, seseorang yang tidak dikenalnya sama sekali. Membuat gadis itu harus bertanggungjawab atas perbuatannya dengan menikahi Bian. "Menikah adalah bentuk pertanggungjawaban atas ciumanmu beberapa waktu yang lalu." "Kalau saya tidak mau bagaimana?" "Saya akan memaksa."