BOOK 1 -[COMPLETED]- Highest Rank: #2 "Best Non-Fiction Stories" (March 2018) #1 in "frienship-romance" (May, 2018) #2 in "truestory" (1-24 May 2018) #19 in "gay" (out of 25.7K stories - May, 2018) _____________ * Pastikan FOLLOW dulu sebelum baca karena Chapter 8, 9 dan 18 adalah PRIVATE CHAPTER yang bisa kebaca kalo udah follow :) *LOVE or LUST ini adalah tulisan pertama saya tentang seorang bernama Aerlangga Putra yang bekerja sebagai PA di salah satu TV swasta di Jakarta: • Tujuan cerita ini diposting adalah untuk sharing tentang segelintir kehidupan gay di Ibu kota, salah satunya tentang cerita kehidupan Putra dan apa yang menimpanya selama setahun belakangan. • Saya tidak membatasi pembaca, homophobic sekalipun silahkan kalau mau baca karena menurut saya isinya gak terlalu vulgar seperti cerita fiksi kebanyakan. Yaa.. sekalipun ada beberapa adegan BoyxBoy di dalamnya. • Berhubung ini tulisan pertama, pasti bakal banyak sekali cara penulisan yang gak sebagus dan sekeren hasil penulis-penulis professional. Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun bakal sangat saya tunggu demi kebaikan bersama. • Well, selamat membaca. Semoga suka :) #SpreadtheLOVE _____________ ✔ #LOVEorLUST ✔ Copyright © PRASetya, 2018

❌Cerita repost bertema gay ❌Writer : @ZalaAryadhani ❌Enjoy This Story ❌HOMOPHOBIC DIHARAP MENJAUH

WARNING..!!! CERITA BERGENRE LGBT (BOYxBOY) HOMOPHOBIC GO AWAY. ***** "Hmmmppp.. achh.. Berhentii.. " Aku menghentikan kegiatan yang ku lakukan terhadap nya dan menatapnya lekat. "Okee." Hanya itu jawabku. "Tunggu.. tidak.. teruskan" "Jadi lu suka?" Ia menatapku dan mengangguk kecil, "kayaknya sih.." Aku pun bangun memakai kembali jaket ku yang terhempas di atas lantai dan mengambil ransel ku. "Evann.. Ayolaahh.. Sialan. Lu mau kemana?" Aku sudah berjalan menuju pintu, meninggalkan tubuh sexy bertelanjang dada itu sendirian untuk menyelesaikan masalah yang ia ciptakan sendiri. "Pulang, gua mau balik Pet, sampe ketemu lagi besok " Aku sudah menggantungkan senyumku di atas awan sambil tetap melangkah dan memilih pergi. "Peter, Kau memang bodoh.. " *****