Bagaimana nasib seorang gadis yang berasal dari orang tua kaya raya namun manja dan tamparamental yang kini diusir dari rumah lantaran membuat kesal kedua orang tuanya? Bagaimana pula nasib seorang pemuda yang kabur dari rumah lantaran lama terkungkung dalam pesantren sang abah dengan segala peraturannya membuat bosan sang pemuda yang notabene mempunyai jiwa petualang? Bagaimana bila mereka bertemu??

Nisa telah ikhlas. Demi apa pun, ia telah mengikhlaskan perasaannya. Ia baik-baik saja dan bahagia untuk sahabatnya. Masalah ia yang masih betah menyendiri sama sekali bukan karena hatinya yang pernah patah. Nisa memang masih ingin menyendiri saja, belum menemukan seseorang yang mampu membuatnya terbiasa. Murni karena itu. Sampai suatu hari, ia bertemu dengan seseorang baru. Ah bukan, seseorang itu bukan orang baru. Dahulu, Nisa sudah pernah mengenal sedikit tentang seseorang itu. Dan justru karena perkenalan yang sedikit di masa lampau itulah, kini ia mulai terbiasa dengan seseorang tersebut. Lalu, mampukah Nisa membuka lagi hatinya untuk seseorang yang lain setelah sekian lama tertutup? Nb: Ini kisah lain sebenarnya. Tapi kalau memang ingin lebih tau kisah runtutnya, bisa diintip di Ketika Rasa Bertahmid (versi cetak). Selamat membaca, dan semoga berkah selalu melimpahi kita. Jangan lupa! Jadikan Allah sebaik-baiknya tempat bersandar. (Versi cetaknya masih bisa dipesan)

[ON GOING] Aisya 3 Kamu hadir dalam hidupku, Dan mampu merubah semuanya menjadi lebih berwarna. -Syarif- Aku selalu berharap, kehadiranku menjadi warna baru di hidupmu, Dan membuatmu bahagia. -Aisya- Tapi, di Selat Gibraltar, dua warna yang berbeda saling bertemu. lalu apakah mereka akan menyatu? Tidak. jawabannya tidak. Memang benar mereka berdekatan, tapi mereka tidak pernah saling menegur. Kalau begitu, apa kehadiran seseorang membawa warna baru bisa menjamin untuk menyatukan mereka? Semua cerita dimulai dari awal, saat Syarif mengucap ijab kabul didepan orang tua Aisya. PS : Disarankan membaca terlebih dahulu > Aisya, dan Remains The Same

Hadirmu menenun hari-hariku dengan kebiasaan yang tak kusadari: terbiasa akan dirimu. Lalu saat kau pergi, sepi merangkulku erat- mengajarkanku tentang kehilangan tanpa peringatan. Aku percaya, kepergianmu adalah luka yang kau pilih demi menyelamatkan kita dari luka yang lebih dalam. Kau datang, bukan karena cinta. Dan kau pergi, bukan karena benci.

She. Sang Perempuan berusaha melupakan masa lalu dan melangkah ke depan. Dia berusaha menjadi lebih baik demi seorang laki-laki yang diam-diam mencuri perhatiannya. Laki-laki yang berbeda. Perempuan ini yakin, dia tidak salah memilih sang Lelaki untuk menjadi calon imamnya. Tapi dia tahu, laki-laki itu masih belum lepas dari masa lalunya. Hati laki-laki ini sudah ditambatkan pada perempuan lain, dan itu bukan dirinya. He. Tidak mudah bagi sang Lelaki untuk jatuh hati. Saat itu terjadi, dia harus menelan kecewa. Perempuannya sudah menjadi milik laki-laki lain, dan itu bukan dirinya. Melupakannya tidak mudah, setiap perempuan yang datang tidak ada yang sebaik perempuannya dulu. Tapi ada satu yang tidak putus asa. Perempuan yang datang padanya ini..., dia berbeda. Hidup Lelaki ini menjadi tidak sama lagi. Belum pernah ada orang yang membuatnya sekacau ini. Belum pernah, sampai dia.... Genre: SPIRITUAL Rate: 17+