Tabu. Kata itu yang akan muncul ketika masyarakat mendengar ada seorang perempuan yang menyerahkan dirinya kepada seorang laki-laki untuk dinikahi. Padahal sudah sejak zaman Nabi Muhammad dulu, hal ini pernah terjadi, atau bahkan sering terjadi padanya. Bahkan sesungguhnya perempuan-perempuan yang berani melakukannya jauh lebih baik dibanding perempuan yang rela dibawa pergi ke mana saja oleh laki-laki namun tidak dinikahi. Innalilahi. Karena itu, izinkan aku melakukannya. Terimalah pinangan dariku ini. Dan mari kita terbang bersama, menuju tempat yang Dia telah ciptakan untuk manusia yang saling mengasihi dalam ikatan yang SAH.

Maaf jika aku berlebihan. Tapi inilah caraku agar membuatmu tahu bila aku mencintaimu. Al Zhafir Baihaqi rela menahan segala perasaannya, demi melihat gadis impiannya bahagia saat mengejar-ngejar laki-laki impiannya sejak kecil. ------ Kisah tentang Al Zhafir Baihaqi dengan pencuri hatinya sejak kecil

Bagaimana jadinya ketika seorang fans bar-bar membuat pernikahanmu bubar?

Seperti sebuah kata-kata yang pernah kubaca, bila kehidupan mengajarimu cinta, pengalaman mengajarimu siapa yang kamu cintai dan situasi mengajarkan siapa yang selalu mencintaimu. Begitulah kurang lebih kehidupanku saat ini. Menikah diusia 18 tahun, lalu sempat terpisah satu tahun karena aku melanjutkan study di luar negeri. Hingga akhirnya menyatu kembali. Dan kini diharuskan untuk terpisah lagi. Jika ditanyakan apakah kami sama-sama merindu? Jelas kami merindu. Dan obat yang paling mujarab dari merindu adalah temu. Akan tetapi dari kondisinya kini, sangat sulit temu bisa direalisasikan antara kami. Dia yang berada di Jerman, dan aku di Indonesia membuat temu sejauh kening dan sajadah bagi manusia yang mengaku Islam namun hanya di KTP saja. Ditambah lagi kini godaan mantan menganggu, dan nyinyiran orang-orang yang menyebutkan aku tak mampu menjadi istri terbaikmu, perlahan-lahan menghapus kata-kata yang kupegang teguh. Benarkah situasi ini mengajarkan siapa yang selalu ada untuk mencintaiku? Kamu atau ... dia yang dulu pernah kuharapkan menjadi belahan hatiku. ___________ Sudah selesai dari Agt 2021

Yang baik, belum tentu jodohmu. Namun yang sudah menjadi jodohmu, pastilah yang terbaik atas pilihanNya. Dihadapkan dengan banyak pilihan untuk pendamping hidup, Hawa memilih diam dan berusaha kabur atas semua ini. Bukannya dia tidak mau melangkah untuk masa depan, namun kilasan masa lalu dimana seharusnya cinta pertamanya memberikan banyak pengalaman indah malah justru meninggalkan luka dan membekas di dalam hidupnya serta hidup mamanya. Karena semua itulah Hawa menjadi lebih hati-hati dalam memilih. Semua orang yang mendekatinya boleh jadi orang baik, namun belum tentu salah satu dari orang baik itu adalah calon pendampingnya. Orang baik, akan tetap menjadi orang baik selamanya. Hanya saja yang membedakan, kepada siapa dia memberikan kebaikan itu dan bagaimana respon dari si penerima kebaikan tersebut.

-SEQUEL KITA- Semua berjalan terlalu mulus diawal hingga terasa licin seperti kebanyakan sabun ketika dirimu ... hap.. hap.. Namun ternyata berawal dari kelicinan itu hingga mampu membuatku terpeleset sampai kehilangan segalanya. ******* Ini merupakan cerita seri. Kalau mau paham bisa baca cerita sebelumnya.

BEBERAPA PART DI UNPUBLISH, KARENA SUDAH SELESAI. JADI JANGAN TANYA LAGI KENAPA... Jodoh itu tidak ada batasannya. Usia atau kedudukan, jika memang sudah jodoh tidak pernah memandang hal demikian. Apalagi batasan yang sering muncul dikalangan masyarakat yaitu jodoh anak terakhir adalah anak pertama. Mana buktinya? Saat hati sudah memilih, semua menjadi tidak terbatas. Karena namanya yang selalu terulang dalam doa, akan kupastikan berakhir menjadi nyata. Azmir Ar Rafif Abdul Hamid... Bismillah, hatiku memilihmu..

Pura-pura bahagia adalah luka yang tidak bisa diobati. 15 tahun angka yang menakutkan untuk pernikahan Barra Athallah dan Tabitha Mahreen Hamid. Luka yang sekian lama terpendam di hati masing-masing mulai tak bisa ditutupi. Hingga kata cerai terucapkan oleh Barra. Laki-laki yang sejak dulu selalu memperjuangkan kebahagiaan Bitha. Meski dia sadar tidak hanya bahagia yang dirasakan oleh perempuan itu. ---------- Cerita tentang Barra Athallah dan Tabitha Hamid. (Al kahfi series)

BISA DIBELI DI TOKO BUKU TERDEKAT.. BEBERAPA PART TERAKHIR SUDAH DI DELETE _______________________________________ Dari AbuHurairah Ra., bahwasanya Rasullullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Jika ada seseorang berkata, "orang banyak (sekarang ini) sudah rusak, maka orang yang berkata itu sendiri yang paling rusak di antara mereka." (HR. Muslim) Dari hadits tersebut aku banyak belajar. Memang benar adanya manusia paling sering mencari-cari kesalahan orang lain agar ia bisa dinilai paling benar oleh semua orang. Termasuk dalam keluargaku. Memahami agama begitu dalam tidak membuat keluargaku lepas dari penilaian yang sering mereka lakukan. Kata mereka selalu menasehatiku untuk mencari calon suami yang ahli tafsir. Laki-laki yang setiap adzan tiba selalu di masjid untuk berjamaah. Akan tetapi siapa yang tahu mengenai perkara hati. Jika hatiku sudah jatuh begitu dalam kepada laki-laki yang jauh dari standarisasi orang tuaku apakah bisa kisah kita bersatu? Mr. Baihaqi darimu aku belajar bahwa tidak selamanya yang terlihat buruk diluar memiliki hati yang buruk. Buktinya dirimu. Ya, dari sekian banyak laki-laki yang dikenalkan oleh orang tuaku hanya kamu yang berbeda.