Kamu adalah puncak gunung. Sedangkan aku adalah pesisir pantai. Bagi orang yang kau cintai saat ini, bagi dia pengakuan cintamu mungkin hanya sederet kata yang baginya tidak bermakna. Kita sudah saling mengenal selama setengah kehidupan. Tapi apakah mengenal dalam waktu setengah kehidupan akan menjamin kamu dan aku menjadi nyata? Aku masih mau terus berjuang untukmu. Tapi kenapa, kenapa kamu justru memilih mengenang kenangan yang telah lama usang? Jadi siapa yang akan mengalah dengan takdir? Atau bahkan hati mereka akan tetap membatu walaupun telah dibantu sang takdir. === Tulisan pertama gue. Please dicerita ini bakalan banyak kata kata kasar. Tolong cermat ya guys💙 Thankyou.