Fav story❣
13 stories
TIGA BELAS JIWA by slsdlnrfzrh
slsdlnrfzrh
  • WpView
    Reads 1,487,042
  • WpVote
    Votes 198,654
  • WpPart
    Parts 70
Cerita ini adalah penggalan kehidupan dari tiga belas jiwa yang bekerja di rumah sakit jiwa. Kalian akan menemukan eratnya persahabatan, pengabdian terhadap sesama, hingga tujuan-tujuan kenapa mereka harus terlahir ke dunia. • All 13 members of Seventeen are here • Story in Bahasa • Bagian cerita masih lengkap
Adenna & Adrian by alliyaputrii
alliyaputrii
  • WpView
    Reads 5,628,418
  • WpVote
    Votes 368,832
  • WpPart
    Parts 53
SUDAH TERSEDIA DI TOKO BUKU Hidupnya monoton, begitu-begitu saja seperti anak gadis seusianya. Hingga akhirnya ia diberi kesempatan untuk mengenal anak cowok yang satu sekolah dengannya dan merupakan pentolan sekolahnya itu. Yang selama ini selalu duduk di kursi sebelahnya ketika ia sedang menghabiskan cheescake strawberry sambil membaca novelnya di suatu kafe. Cowok yang selalu duduk dengan satu cangkir kopi hitam dengan asap mengepul. Dan memang, semenjak ia mengenal cowok itu, anak cowok itu membawanya ke suatu hal yang baru. Menariknya mengarungi lautan tanpa ujung, juga tanpa sadar menenggelamkannya perlahan di samudra yang dalam. Copyright © 2015 by Alliya Putri Utami.
SIN [Completed] by Faradisme
Faradisme
  • WpView
    Reads 27,134,159
  • WpVote
    Votes 1,471,474
  • WpPart
    Parts 57
(Sudah diterbitkan - Tersedia di toko buku) SEGERA DIFILMKAN. #1 in Teen Fiction, 25 Mei 2017 Ametta Rinjani Cewek paling cantik disekolah. Suka dugem, sombong, tidak peduli pada apapun selain dirinya sendiri. Memiliki predikat playgirl dengan mantan hampir dimana-mana. Niatnya hanya satu, membuat semua cowok bertekuk lutut dibawah kakinya, kemudian menendangnya jauh-jauh. Raga Angkasa Cowok pendiam yang tidak pernah suka menjadi sorotan disekolahnya. Lebih senang menyendiri di taman belakang jika teman-teman futsalnya sedang sibuk merokok dikantin. Ia hanya punya satu tujuan, menjauh dari cewek bermasalah manapun hingga lulus nanti. ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ Metta merasa menemukan mainan baru dalam penolakan Raga. Jika cowok itu menyebut dirinya adalah sumber masalah, maka dengan senang hati ia bersedia membuktikan seberapa besar masalah yang bisa ia berikan. Sedangkan bagi Raga, Metta adalah simbol dari kekacauan. Cuma dalam waktu satu hari, dunia serba tenang milik Raga hancur karena Metta mendatanginya di pinggir lapangan dan membungkam bibirnya di depan mata semua anak sekolah. "God hates the sin, not the sinner." ©copyright by Faradita 24 Maret 2016. Join fanbase Sin di instagram ya @sinfanbase (Sebagian cerita di hapus)
Ketua OSIS in Love ✔ by iam_tataa
iam_tataa
  • WpView
    Reads 13,093,019
  • WpVote
    Votes 638,900
  • WpPart
    Parts 37
Untuk dibaca bukan ditulis ulang!!
Athala [OG VERSION] by maharaniii_
maharaniii_
  • WpView
    Reads 8,898,493
  • WpVote
    Votes 537,588
  • WpPart
    Parts 47
#1 In Teen Fiction (22/01/2017) "Kenapa ya dari sekian banyak cewek di sekolah kita, harus banget yang gue tabrak itu si siapa tuh namanya?" Kavi memalingkan pandangannya dari atap kamar ke arah tiga temannya bergantian. "Athala," sahut Deny. "Iya siapa kek. Harus banget dia? Kayaknya sial mulu idup gue?" Kavi melempar handuknya ke atas tempat tidur. "Apa gue potong rambut aja kali ya?" "Lah? Apaan sih lo gila?" Divin yang sedang PS, reflek menghentikan permainannya. "Apa hubungannya Athala sama potong rambut?" "Yaa buang sial gitu maksud gue," "Si bahlul." Reno sontak tertawa. "Jadi menurut lo si Athala itu kesialan?" "Iyalah jelas. Sehari nganter dia aja gue udah males banget. Tau gitu gue tolak mentah-mentah." Kavi menghela nafasnya kasar. "Najis. Mana ada sih orang yang abis dianterin pulang ga ngucapin 'makasih' atau apa kek gitu. Ini mah apaan? Boro-boro ngomong makasih, senyum ke gue juga enggak. Ada ya? Cewek judes mampus kayak dia? Amit-amit."
Pluie et Piano ✔ by vaniandona
vaniandona
  • WpView
    Reads 12,354
  • WpVote
    Votes 1,810
  • WpPart
    Parts 39
TERBIT, silakan dipesan:) [COMPLETED] #847 in Teen Fiction (20/01/18) #ODOCTHEWWG "Hujan itu anugerah dari Tuhan. Karunia yang juga membawa gue kembali mengingat kenangan indah itu." - Rio Zakaria "Gue benci sama hujan. Dulu dia datang membawa tragedi dalam hidup gue yang nggak akan terlupakan." - Karla Quenncy Apakah berbeda berarti tidak dapat disatukan? Rasa benci yang semakin berubah seiring berjalannya waktu. Itu hal yang wajar, bukan? PLUIE ET PIANO: Denting piano dan hujan menjadi saksi bisu atas segalanya Copyright© 2017 by Vania Andona Cerita ini dibuat dalam project ODOC The WWG
SAKURA: Graphic Shop (CLOSE) by vaniandona
vaniandona
  • WpView
    Reads 8,054
  • WpVote
    Votes 356
  • WpPart
    Parts 32
Simple & minimalist cover Pusatnya request cover. Just do the payment and you can get your own cover. Diusahakan sebisa mungkin semua yang request di acc kok. #792 in random
DEAR NATHAN by Eriscafebriani
Eriscafebriani
  • WpView
    Reads 33,954,863
  • WpVote
    Votes 871,731
  • WpPart
    Parts 44
(Telah Terbit dan Difilmkan) Berawal dari keterlambatan mengikuti upacara pertama di sekolah baru, Salma Alvira bertemu dengan seorang cowok yang membantunya menyelusup lewat gerbang samping. Selidik punya selidik, cowok itu ternyata bernama asli Nathan; murid nakal yang sering jadi bahan gosip teman-teman terdekatnya. Beberapa rangkaian kejadian pun terjadi yang justru mengantarkan Salma untuk menjadi kian lebih dekat dengan Nathan. Dua kepribadian yang saling bertolak belakang, seperti langit dan bumi; yang tidak bisa bersatu tapi saling melengkapi. Novel ini mengisahkan tentang masa indah putih abu-abu, persahabatan, pelajaran kehidupan dan pentingnya untuk selalu menghargai perasaan.
Lelaki 365 Hari yang Lalu (HIATUS) by hida_aiyra
hida_aiyra
  • WpView
    Reads 243
  • WpVote
    Votes 75
  • WpPart
    Parts 8
Sempat mengagumi sebelum akhirnya "dipatahkan", adalah salah satu alasanku berpikir ulang -ketika ditanya: Kapan melepas masa jomblo?- menjadikan "berpacaran dengan / bertunangan dengan" sebagai solusinya. Bukankah yang namanya patah hati itu pasti rasanya sakit? Ya, walau sedikit (tapi tetap saja sakit, kan?). Masih menjadi mahasiswa semester 3 saja sudah diserbu pertanyaan semacam itu. Sungguh, aku bosan. Bahkan tugas kuliah saja tak cukup untuk mengurangi tingkat kebosananku pada hal berbau asmara. Tapi, bukankah hidup harus tetap berjalan? Iya, tentu saja aku masih berjalan. Sampai akhirnya, tibalah aku di suatu titik. Tidak, bukan hanya aku sendiri. Melainkan ada dia di hadapanku! Saat itu....