kendssy
- Reads 8,833
- Votes 359
- Parts 13
Satu malam kelulusan. Satu keputusan fatal. Enam sahabat. Lima tahun kebohongan.
Bagi Aksa dan kelima sahabatnya, Biantara, Ganendra, Tara, Arunika, dan Anila, "Malam Itu" adalah lubang hitam yang mereka coba lompati. Sebuah momen singkat yang penuh alkohol, kecepatan, dan satu tabrak lari yang tak termaafkan. Mereka membuat perjanjian bisu: kubur rahasia itu di bawah aspal jalanan yang sepi, lupakan rasa bersalah, dan lanjutkan hidup seolah tak pernah terjadi.
Lima tahun berlalu, dan mereka telah membangun kehidupan baru yang tampak sempurna. Dari kesuksesan yang melambung, logika yang dingin, glamor yang memukau, hingga kebisuan yang disengaja, mereka membangun benteng di atas pondasi kebohongan, berharap tembok itu cukup tinggi untuk menahan gema dari masa lalu.
Tapi masa lalu adalah hantu yang sabar.
Teror itu datang bukan sebagai ledakan, melainkan sebagai bisikan. Sebuah paket misterius berisi jam pasir hitam tiba di depan pintu mereka masing-masing, dan sebuah pesan singkat
-"Permainan akan berlanjut kembali, karena vonis masih belum berakhir..."-
menjadi lonceng kematian bagi ketenangan mereka.
Seseorang yang menyebut dirinya "Sang Hakim" telah datang untuk menagih hutang. Ia adalah seorang perencana jenius yang tidak ingin membunuh mereka secara membabi buta, melainkan untuk menelanjangi jiwa mereka.