Aku tidak pernah berencana untuk mencintai dia, semua itu terjadi begitu saja karena kebersamaan kami, dia adalah orang yang pertama aku kenal di kota ini dia menjadi sahabat yang selalu ada di sampingku, menolongku dan melindungiku, tapi aku sudah membuat kesalahan besar karena sudah berani-beraninya mencintai sahaba...
Malam itu aku merasakan ke bimbingan luar biasa, sampai-sampai sulit rasanya untuk memejamkan mata, padahal jam sudah menunjukan pukul 3 pagi, yang terbayang dalam benakku hanyalah dia, bulir-bulir air mata menetes begitu saja tanpa aku sadari semakin lama bayangan dia semakin nyata, senyum, tawa,cara bicara, ekspresi...
Aku pernah mencintai....dan rasanya sungguh luar biasa, semua yang kulihat nampak indah semua yang kudengar amat merdu,dan ketika cinta itu datang otak kiriku mulai tak berfungsi sebagai mana mestinya,ketika tidur, berjalan, duduk, berdiri dia selalu saja terasa ada di sampingku. khayalan indah itu terus saja menguas...
Tuhan sebenarnya apa yang terjadi, aku belum sempat mengatakan isi hatiku yang sebenarnya pada dia, aku belum sempat berterus terang padanya bahwa selama ini aku yang menulis surat dan menyimpannya di loker, aku yang menaruh coklat di jok motornya, aku yang menaruh bunga di depan pintu rumahnya, aku yang menulis puisi...
