[perfect cover by: UnicornGraph] [Privat acak; follow author dulu untuk full version] "Sebuah perasaan yang tumbuh dari sudut hati terdalampun bisa hanyut terbawa arus dusta yang kian menderas. Ribuan detik yang mencoba untuk menguatkan tak ayal hanya sebuah replika untuk sejuta kebohongan. Rumit namun pasti, kali ini aku terjatuh lebih jauh dilembah cinta yang kelam." -Landra- "Hati begitu bimbang dengan rasa yang tak tau arahnya kemana. Pernah mencoba untuk meninggalkan,nyatanya sayatan itu datang. Jadi, boleh aku bertanya pada semesta. Aku ingin mendua namun tak terizinkan. Lalu bagaimana?" -Lovan-

[perfect cover: by UnicornGraph] [PLAGIATOR SILAHKAN MENJAUH] [Privat acak; follow author dulu untuk full version] Takdir yang menuntunku menemukanmu bukan? Lalu kenapa aku terluka? "Aku memendam, tapi aku mengerti. " ~ Kin Altezza "Aku tau, tapi aku tak mengerti." ~ Zeline Ralinka Sebuah kisah cinta antara dua manusia yang bertolak belakang. Sebut saja Zeline, gadis mungil berparas cantik yang mempunyai segalanya, kecuali cinta. Baginya hidup terlalu rumit jika sudah berurusan dengan namanya cinta. Dan Kin, sosok pria yang tampan dan mempunyai kecerdasan yang luar biasa. Berbeda dengan Zeline, pria ini sungguh mengharapkan mendapatkan cinta abadi dihidupnya. Baginya cinta itu sebuah nikmat yang telah Tuhan berikan untuk melengkapi hidupnya. Jadi, siapa yang akan terluka? Apa keduanya?

[perfect cover by: UnicornGraph] [Privat acak; follow author dulu untuk full version] Setelah kepergian dia yang membuatku menjadi wanita yang paling menyedihkan. Kamu datang menjadikanku wanita yang paling bahagia, Tin. Bersama kamu aku ingin selalu menari diantara Bintang. Karena kamu aku menjadi wanita paling kuat. Dan karena kamu semua berubah. Seperti yang kamu katakan Tin, "Jangan pernah takut kehilangan seseorang yang kita cintai. Jika memang takdir dia pasti akan kembali" dan aku percaya itu. Just Justin. Ini adalah cerita fiksi belaka 😊

[Perfect Vector by: @sptnass] [DILARANG KERAS MENJIPLAK KARYA ORANG LAIN!] "You are the shadow frame that I painted myself in my dreams" Aku bersama bingkaian bayangmu. Memelukku ketikaku terbuai akan ruang nostalgiaku. Kamu bersama bingkaian bayangnya. Memeluknya ketika dia terpana akan kehadiranmu. Aku dan kamu setitik tinta yang tak pernah akan tergores dikanvas imajinasiku. Dan kita tak akan pernah menjadi kita. Dan bolehkahku merajut untaian kata tentang kita disajakku ini?