rainiy
Menjadi dewasa itu tidak seberat itu kok...
Ya setidaknya itulah yang dipikirkan oleh Binar. Khususnya selama ia menyelesaikan pendidikan S1 nya.
"Pokoknya gue mau cepet lulus, gue udah capek kuliah! Kuliah mulu tiap hari, capek mikir, capek tenaga juga. Gue pengen cepet kerja, seenggaknya capeknya dibayar kan?!"
... sampai akhirnya dia merasakan sendiri dan benar-benar mencobanya.
Binar selalu merasa dirinya adalah kelinci percobaan dan hidupnya adalah serangkaian eksperimen yang tak ada habisnya. Setiap harinya, ia harus berpura-pura tahu apa yang sedang ia lakukan. Kehidupan orang dewasa ternyata jauh dari gambaran ideal yang pernah ia bayangkan. Setiap hari terasa seperti ujian baru dalam kurikulum kehidupan dewasa yang baru dan tidak pernah diajarkan di sekolah dan di kampus ternama tempat ia mendapatkan gelar S.Pd nya.
Semuanya asing, mulai dari job interview yang aneh, tagihan yang menumpuk, hingga drama percintaan yang tak terduga, hidupnya penuh dengan momen "Lah kok gini?!".
Setiap hari adalah sebuah tantangan baru: bagaimana cara membuat gaji cukup sampai akhir bulan, menghadapi atasan yang tidak masuk akal, cerita cinta yang nano-nano dan bagaimana ia menjaga dirinya agar tetap waras.
Di tengah semua kekacauan hidupnya, Binar bertemu dengan Dhika, seorang pria yang tampaknya selalu berada satu langkah di depan. Dengan privilege dari orang tuanya, Dhika menikmati kemudahan yang tidak dimiliki Binar. Kehidupan Dhika terlihat sempurna dari luar. Pekerjaan impian, apartemen mewah, dan semua fasilitas yang diinginkannya. Namun, di balik semua itu, Dhika juga berjuang, berjuang untuk menjadi dirinya sendiri.
Jadi, akankah Binar dan Dhika melalui masa-masa "adult-ish" nya?