Katasenjaaa
- Reads 22,257
- Votes 1,957
- Parts 20
BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA!
"Beberapa cinta tidak diciptakan untuk dimiliki,
hanya untuk dikenang dengan doa yang tak pernah selesai."
"Saya tidak meminta kamu untuk menunggu. Tapi jika kamu memilih menunggu dan di tengahnya seseorang datang menawarkan rumah untuk tempatmu pulang-pergilah. Saya sendiri tidak yakin bisa menjadi rumah itu."
Tiga tahun lalu, Biru Dewangga meninggalkan Jingga Adhisti dengan sebuah janji sederhana: mereka akan bertemu lagi dan saat itu ia akan datang membawa buket bunga.
Tiga tahun kemudian, Biru menepati janjinya-namun takdir datang lebih cepat. Jingga telah pergi. Di antara hujan, kamera yang merekam kenangan, dan surat terakhir yang terselip di buku catatan tua, Biru menemukan semua yang tak sempat ia ucapkan. Tentang cinta yang terlalu lama disimpan, tentang luka yang tak pernah selesai, dan tentang seseorang yang tetap memilih mencintai meski tahu akhirnya adalah perpisahan.
Namun kisah Biru tidak berhenti pada Jingga.
Ada Mentari adik kandung yang tak pernah boleh ia cintai, dan masa lalu keluarga yang menelan mereka perlahan.
Di antara dosa, kehilangan, dan cinta yang menolak mati, Biru belajar bahwa beberapa pertemuan hanyalah cara semesta mengajarkan:
bahwa cinta sejati kadang harus berakhir sebelum sempat dimulai.
"Terima kasih sudah menunggu, Jingga. Aku datang tapi aku kalah cepat dengan takdir."
Note: Kalau mau baca jangan siders ya bestie
1#teenlit (2 April 2022)