"Cerita ini diambil dari kisah hidup seorang perempuan remaja yang selalu mendapatkan perhatian dan rasa nyaman dari seorang pria disekitarnya yang membuatnya bingung dengan perasaannya sendiri. Tetapi bukan hanya itu saja yang ia dapatkan dalam hidupnya semasa remaja ini. Ia juga pernah merasakan bagaimana rasa cinta tak terbalas dan juga harus rela mengikhlaskan separuh perasaannya pergi. Aurelya Naisha Taniakhanisa' Kenapa harus aku? Mengapa ini terjadi padaku? Mengapa bukan orang lain saja yang menerima nasib seperti ini? Bagaimanakah perasaannya saat itu? Jika saja kalian yang mengalami situasi seperti ini, Akankah kalian bisa bertahan mengahadapi semuanya? Seperti halnya Naisha? Akankah masalah-masalah terus berdatangan menghampirinya? Akankah ini menjadi lebih baik untuk Naisha? Atau sebaliknya?"

⚠ [ Diawal mungkin agak pasaran, tapi kesananya Insya Allah enggak kok:') Cerita pertama, harap di maklum ] Mengisahkan seorang gadis bernama Azzahra Nur Islamadina yang mencoba mengikhlaskan cinta keduanya yang ternyata mencintai kakak kandungnya sendiri. Berbulan-bulan ia mencoba melupakannya namun terus gagal. Dan suatu datanglah seorang pria alim ke dalam kehidupan, Zidan Putra Firmansyah. Tak butuh waktu lama bagi Zidan untuk memasuki relung hati Azzahra yang sedang terluka saat itu. Ya, Azzahra tanpa sadar telah jatuh cinta pada pria yang tak lain adalah dosennya sendiri. Namun ternyata saat itu bukanlah saat pertama kalinya mereka bertemu. Sebelumnya sebuah tragedi terjadi diantara keduanya dan tragedi itulah yang membuat Zidan harus rela kehilangan gadis yang sukses membuatnya jatuh cinta untuk pertama kalinya.

Amila Shaliha gadis berusia 18 tahun yang mengalami hilang ingatan ketika masih berusia 12 tahun akibat kecelakaan yang dialaminya bersama kedua orang tuanya. Amila kemudian diasuh, dan dirawat oleh kedua orang tua yang telah menolongnya. Bahkan ketika Amila meminta untuk bersekolah saja ke pesantren, kedua orang tua angkatnya menyetujui dan membayar semua biaya pesantren. Enam tahun sudah Amila menimba ilmu di pesantren, akhirnya harus kembali ke rumah orang tua asuhnya. Amila terkejut ketika sampai justru malah dinikahkan oleh kedua orang tua asuhnya dengan anak semata wayangnya. Pernikahan yang hanya ijab kabul berlangsung dirumah sakit atas permintaan ayah angkatnya. Mau tak mau Amila menerima pernikahan itu sebagai balas budi kepada kedua orangtua asuhnya. Namun pernikahan yang seharusnya menjadi momen membahagiakan malah menjadi momen kesedihan tak kala sang suami hanya terpaksa menikahi nya karena permohonan sang ayah yang sedang sakit keras. Hati Amila bertambah sedih takala sang suami mencintai wanita lain. Namun Amila malah membantu sang suami agar bisa menikahi wanita yang dicintainya dengan sebuah kesepakatan. Apakah sebuah kesepakatan itu? Mampukah Amila melakukannya?