Ethan adalah seorang remaja yang sudah terbiasa dengan hal-hal berbau homosexual karena sahabat terdekatnya, Michelle, merupakan seorang fangirl yang kerap memaksa Ethan menonton dan membaca hal-hal gay bersamanya. Namun, tak peduli sebagaimanapun ia menikmati konten-konten tersebut, Ethan yakin bahwa dirinya bukanlah seorang homoseksual. Ia tidak pernah terrangsang dengan seorang pria sebelumnya makanya ia yakin bahwa dirinya masih straight. Salah. Semua menjadi bencana ketika Michelle tiba-tiba punya ide gila menjodohkan seorang nerd berparas manis yang tidak berdosa dengan Blake, si kapten basket super sexy hanya untuk memenuhi hasrat dan fantasi gilanya menambah populasi pasangan gay di sekolahnya. Itu bukan masalah utamanya. Bencana sebenarnya adalah ketika hubungannya dengan Blake yang semakin lama semakin dekat dan juga perlakuan Blake terhadap dirinya yang terlalu bersahabat, posesif, bahkan romantis. Perasaan aneh yang tidak bisa dikendalikan mulai muncul dan membuat Ethan bimbang setengah mati dan mempertanyakan segala hal. • #WATTYS2019 Warning : LGBT content. If you're a homophobic or against these kind of content please kindly leave now. #571 Teen Fiction; September 2018

Febri nggak pernah menyangka hidupnya akan penuh cobaan. Maksudnya, Febri tau betul dia nggak laku dan masih perjaka sampai umurnya berkepala dua. Oh, itu nggak penting. Tapi tetap membuat Febri nelangsa. Sampai akhirnya dia bertemu dengan sosok Rex. Orang yang dia yakinkan ke dirinya sendiri kalau dia benci setengah mati. Dan yakin nggak akan pernah jatuh hati sama cowok itu. Karena Febri masih mengira dirinya cowok normal, penyuka wanita dan shit. Well, apakah dia salah tentang dirinya sendiri? Simpel story tentang Febri dan Rex. LGBT(Q) konten. Bagi yang merinding baca tema seperti itu, please, back off. Penulis nggak percaya adanya homophobia, yang ada hanya asshole pembenci LGBT. Happy reading! Apalagi kalau bacanya sambil ngemil es batu dan ngemut permen.

Previous title : I Lived On My Way WARNING YAOI INSIDE! MATURE CONTENTS! Jesse Kennedy seorang pemuda yang bersekolah di Ruthede High School.Gadis impiannya, Nadine Levis kini jauh lebih dekat dengannya.Sehingga ia memberanikan diri untuk menyatakan perasaannya itu... Jaden Ratliff, cowok populer di Ruthede High School.Ditembak cewek sudah biasa baginya, tapi apa jadinya jika yang menembaknya adalah orang yang disukai oleh incarannya? *cover taken from pinterest and edited by me*

Urvil, 23 tahun. Pekerjaan: kasir pet shop. Pekerjaan sampingan: petsitter. Apa sih petsitter itu? Kalau babysitter menjaga bayi. Petsitter menjaga peliharaan yang ditinggal mudik atau ditinggal sang pemilik karena ada kesibukan di luar negeri. Bayarannya pun tak kalah dari babysitter. Kadang malah bisa lebih mahal petsitter daripada babysitter. Pekerjaan sampingan yang sangat menguntungkan. Begitu kata Urvil. Sampai pekerjaan sampingan itu bagai Neraka untuknya. Semenjak kedatangan adik dari pemilik anjing dan kucing yang sedang Urvil jaga. Lelaki itu sedang patah hati. Demi uang, dan juga kasih sayangnya pada kucing dan anjing yang sedang dia jaga, setiap hari dia harus menghadapi lelaki itu. Yang tanpa sadar, lambat laun mengubah perasaan Urvil pada lelaki tersebut. Yang dikira Urvil rasa cintanya pada seseorang telah mati, ternyata hanya tertidur. Apakah Urvil siap? Lagipula, lelaki itu baru saja menghadapi patah hatinya. Terlebih lagi, lelaki itu bukan gay sepertinya. Kadang Tuhan memang suka bercanda. Meh!

Pupil matanya yang berwarna merah. Rambutnya yang berwarna hitam kelam. Postur tubuhnya yang ramping dan berisi. Ekspresi dinginnya dan sifatnya yang kasar. Tatapan matanya yang tajam pada siapa pun, terkecuali sahabatnya. Dirinya yang nakal dan sering membolos. Bibirnya yang tetap manis walaupun ia perokok. Semua yang ada pada dirinya selalu aku sukai. -Andrian