ririndiasti10
- Reads 2,382
- Votes 506
- Parts 23
🍁Spiritual-teenfict🍁
"Ay, aku mohon jangan hindari aku seperti ini. Ini sama sekali gak nyaman buat aku," kata Ilham yang merupakan sahabat Rayya.
Saat ini, Ilham terus mengejar Rayya yang berusaha menghindarinya sejak tadi. Sampai membuat Rayya berhenti dengan mencekal pergelangan tangan Rayya.
Astaghfirullah, batin Rayya.
Rayya spontan melepaskan tangan Ilham. "Ham, stop! Jangan bersikap kekanakan seperti ini. Apa kamu tau, aku bersikap seperti ini untuk kebaikan kita berdua?" sahut Rayya menjelaskan dengan nada sedikit tinggi.
Salah satu sudut bibir Ilham terangkat memperlihatkan senyuman sinisnya. "Apa katamu, kebaikan kita berdua, hah?! Kebaikan apa yang membuat seseorang merasa gak nyaman dengan situasi mereka?!" Ilham terbawa emosi hingga bicara dengan nada yang tak kalah tinggi dengan Rayya.
"Aku bakal jelasin ke kamu, tapi gak sekarang. Aku butuh waktu untuk menata hati dan pikiranku," jelas Rayya dan langsung pergi meninggalkan Ilham di tempatnya.
Ilham bertanya-tanya, menata hati dan pikiran?
Kira-kira, apa yang dimaksud Rayya dengan menata hati dan pikiran? Apakah hatinya sedang tak karuan? Apakah pikirannya tengah kacau?
Tetap stay di kisah ini untuk mengetahui kelanjutan ceritanya.
Selamat membaca!😊
-Ririn DiAsti-