"Kenapa dokter seringnya berjodoh dengan dokter juga?" "Karena dosisnya sesuai." - unknown, medical quotes.

Hanya seuntai kalimat yang dapat mencerahkan. So? Check this out

#1 in solid (21 juli 2018) #2 in tauhid (23 juli 2018) #13 in indonesiamembaca (23 juli 2018) #25 in muslim (23 juli 2018) #26 in wattpadindonesia (23 juli 2018) Namanya Nasuha, gadis manis berusia 21 tahun. Dia percaya bahwa seorang laki-laki yang baik pasti berjodoh dengan perempuan yang baik juga. Benarkah? Apa jadinya jika seorang anak geng motor, yang begitu berandal dapat mengubah hidupnya. Update setiap hari Jumat.

Highest rank #530-sma [11-05-2018] Highest rank #13-polos [12-05-2018] Highest rank #6-bayu [20-05-2018] Cover by: @Selvi297 Penakut. Satu kata itulah yang mewakili sosok perempuan ini. Perempuan yang takut akan segalanya, tapi ia tak pernah memperlihatkan ketakutan itu selain kepada kakaknya. Dia ceria, penakut dan juga sering menangis. Semua bersatu dalam raganya. Perempuan ini sangat menyukai warna hijau. Tak ada alasan yang begitu berarti kenapa ia begitu menyukai warna itu, karena dia selalu mengatakan, "gue suka hijau karena itu warna alam, dan gue suka alam." Rasyifa Adelinna Tafri. Ya, itulah namanya, biasa dipanggil Rasy, Ifa, ataupun Syifa. Ia tak begitu memikirkan soal namanya itu, siapa pun boleh memanggil namanya dengan paggilan apapun. Tapi sebagian besar orang memanggilnya Rasy. Hingga suatu saat, ketika Rasyifa sedang jalan-jalan ke suatu tempat, kembali menyatu dengan alam, ia tak sengaja bertemu dengan cowok sepantaran dengannya. Kejadian demi kejadian terjadi, setiap satu bulan sekali, ia selalu menerima pesan misterius dari seseorang, tak tahu siapa. Hingga suatu hari semuanya terkuak dengan jelas. "Ketika cinta datang kembali di saat yang tidak tepat." Warning: Cerita ini memaninkan logikamu, jika kamu mau main teka teki di sini, ayo baca...

Beberapa kali #1 dalam horor Percaya atau tidak, setiap tempat itu ada penunggunya. Kita diharuskan untuk meminta izin ketika memasuki setiap tempat baru. Memang terdengarnya seperti sesutu yang mustahil. Tapi jika tidak meminta izin maka keusilan sang penunggu akan membawa petaka. Unpublish sebagian karena beberala kali di plagiat dan sedang proses terbit self publish

[#53 IN SCIENCE FICTION] - 100717 Di tahun 2075, gen kebal semakin bertambah. Green dan Blu adalah dua di antara sekian orang yang merupakan keturunan gen tersebut. Ayah mereka yang lahir tiga tahun setelah Perang Dunia Ketiga adalah generasi pertama yang kebal terhadap rasa sakit. Blu memang tidak bisa merasakan sakit. Tapi bagaimana dengan Green, adiknya? Remaja 17 tahun itu nyatanya mampu merespons rasa sakit fisik. Ia satu-satunya. Dan itu membingungkan. Green tengah berada dalam kebingungan ketika tiba-tiba seseorang membawanya pergi dengan dalih untuk menyelamatkannya dari ancaman pembunuhan yang dirancang oleh sekelompok manusia kebal. Apakah yang disimpan Green dalam tubuhnya? Apakah ia 'obat' untuk gen kebal? Ataukah ia justru ancaman itu sendiri? [Kini update setiap Minggu pagi)

TELAH TERBIT DAN TERSEDIA DI SELURUH TOKO BUKU DI INDONESIA [BEBERAPA CHAPTER TELAH DIUNPUBLISH] #Trueshortstory Dimas menyesal dulu pernah memberikan password mifi-nya secara cuma-cuma, karena setelah itu ada satu gadget yang selalu terhubung dengan benda kecil sumber kehidupannya di internet itu. Dimas sebenarnya ingin bertanya dan memastikan siapa yang melakukan hal itu, ia merasa malu sekaligus takut dianggap terlalu individualis dan pelit. Kemudian, ia mengetahui bahwa seseorang yang selalu 'menumpang' hotspot padanya adalah Steffi, si juara kelas yang tidak tahu malu, seenaknya dan jago berdebat. Padahal Steffi adalah orang terakhir yang dikiranya akan melakukan hal itu. Interaksi antara keduanya kemudian menjadi dekat, lebih dekat, semakin dekat. #471 in Short Story 08.05.2017 #148 in Short Story 13.05.2017 #1 in Short Story 24.06.2017

#73 dalam Perasaan (3/06/18) Keberuntungan akan berpihak pada orang yang berjuang dan berusaha. suka? tambahin ke library? Vote+Comment jangan lupaaa?.

Jika orang lain menyebutmu bodoh, jelek, tidak menarik, pemalas, teledor, maka acuhkan saja. Terserah mereka mau berkata apa. Tapi, satu hal yang harus kamu tau! Seburuk, sebodoh, atau sejelek apa pun seseorang, dia tetap memiliki hak untuk tidak diremehkan, hak untuk sukses, hak untuk mencapai tujuan tertinggi dalam hidupnya, hakmu tidak ditentukan oleh kekuranganmu. Terlebih lagi, hak yang kamu miliki tidak ditentukan oleh kegagalan yang sebelumnya kamu alami. -Kutipan-